Wednesday 30 December 2015

Proses Seleksi dalam Sumber Daya Manusia


MAKALAH  MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Proses Seleksi dalam Sumber Daya Manusia



Penyusun :
Pita Aji Intan Lestari
(C.1410216)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR
2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan bimbingan dan petunjukNya kami dapat menyelesaikan makalah  ini. Sholawat dan salam kami sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah mewariskan Al-Qur’an dan sunnah bagi umatnya dalam menjalani hidup dan kehidupan ini
Saya ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu ibu Sri Harini S.E.,M.Si., yang sudah memberi tugas makalah ini, sehingga kami bisa belajar dan mengetahui sedikit pengetahuan tentang Poses Seleksi dalam Sumber Daya Manusia.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai salah satu mata kuliah wajib.
Harapan kami dengan adanya makalah ini, siapa saja yang membacanya dapat mengambil manfaatnya.
Sebagai manusia,kami menyadari bahwa kami tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan para pembaca memberikan  kritik maupun sarannya yang bersifat memotivasi serta membangun agar kami dapat lebih menyempurnakan   makalah di masa yang akan datang.
Demikian dari kami semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya penulis dan mahasiswa/i Universitas Djuanda.




Bogor, Nopember 2015


Penyusun 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori.............................................................................................................. 3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian dan Tujuan Seleksi......................................................................................6
3.2 Faktor yang Harus Diperhatikan dalam Seleksi............................................................7
3.3 Langkah-langkah dalam Proses Seleksi.........................................................................9
3.4 Contoh Kasus Proses Seleksi.........................................................................................13
BAB IV PENUTUP
4.1  Kesimpulan...................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 15


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Manusia memiliki peran yang sangat penting karena berfungsi sebagai penggerak utama dari seluruh aktivitas perusahaan. Peranan karyawan sebagai penggerak berupa keterlibatan mereka dalam sebuah perencanaan, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Tersedianya tenaga kerja yang handal dan profesional di bidangnya merupakan kunci keberhasilan perusahaan. Pihak perusahaan harus menempatkan orang yang berkompeten pada posisi yang tepat untuk menghindari permasalahan seperti terjadinya kecelakaan kerja, mogok kerja, dan perbuatan indisipliner yang sebagian besar disebabkan oleh karyawan perusahaan itu sendiri. Salah satu cara yang harus dilakukan oleh pihak perusahaan adalah melaksanakan rekrutmen dan seleksi yang efektif pada setiap penerimaan karyawan.
Pasar telekomunikasi mengalami peningkatan persaingan dalam beberapa tahun terakhir. Operator regional dan global yang mengakuisisi saham operator lokal, khususnya di pasar seluler menunjukkan bahwa industri telekomunikasi penuh tantangan sekaligus peluang pertumbuhan persaingan industri telekomunikasi telah meningkat tajam disebabkan oleh permintaan pasar yang tumbuh dengan pesat di samping kemampuan operator yang juga berkembang seiring dengan permintaan. Telekomunikasi di Indonesia menjadi sektor vital bagi perekonomian nasional dan dapat memfasilitasi pertumbuhan bagi sektor lainnya, seperti perbankan, perdagangan, pariwisata, pendidikan, dan pemerintah yang sangat bergantung kepada layanan dan infrastruktur telekomunikasi bagi sektor- sektor tersebut. 
PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) merupakan Perseroan penyedia utama jasa telekomunikasi lokal, dalam negeri, dan sambungan langsung internasional di Indonesia serta penyedia jasa utama telepon seluler melalui Telkomsel, anak perusahaan yang dimiliki secara mayoritas. Telkom bertujuan untuk menjadi pemimpin di bidang penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi lengkap melalui penyediaan beragam jasa komunikasi. Proses perekrutan dan seleksi sangat kompleks, memakan waktu yang cukup lama, biaya yang tidak sedikit, dan memiliki peluang yang besar untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat. Kesalahan dalam memilih orang memiliki dampak yang sangat besar bagi perusahaan, bukan saja karena telah menyita waktu, biaya dan tenaga, tetapi juga berdampak pada efisiensi, produktivitas, dan dapat merusak moral kerja karyawan yang bersangkutan dan orang di sekitarnya. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan permasalahan dalam hal bagaimana sistem seleksi yang dilakukan oleh PT Telkom ? dan apakah seleksi yang dilaksanakan PT Telkom telah efektif untuk mendapatkan karyawan terbaik ?
Perekrutan calon karyawan perlu dilakukan sebaik mungkin karena tidak hanya memenuhi kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja tetapi juga berperan sebagai pendorong dan pelaksana kegiatan perusahaan yang berpengaruh pada masa depan perusahaan. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis sistem seleksi yang dilakukan oleh PT Telkom dan untuk mengetahui apakah seleksi yang dilaksanakan PT Telkom telah efektif untuk mendapatkan karyawan terbaik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan memperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan yang sebenarnya serta kondisi perusahaan yang diteliti. Penelitian deskriptif dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran mengenai analisis efektivitas pelaksanaan perekrutan dan seleksi calon karyawan di PT Telkom, yang berhubungan dengan proses perekrutan dan seleksi, metode dan pendekatan sistem yang digunakan, sumber pengolahan tenaga kerja, dan hambatan yang terjadi dalam proses pelaksanaan rekrutmen dan seleksi. 


BAB II
LANDASAN  TEORI

2.1 Dasar Teori  dan Metodologi 
A.Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dalam organiasi dalam organisasi merupakan Human Capital,karena sumber daya manusia memberikan kontribusi yang cukup besar dalam sebuah organisasi. Seringkali juga disebut sebagai modal intelektual (intelectual capital), karena kemampuan memberikan ide-ide yang cemerlang dalam pengembangan sebuah organisasi. Mmanajemen sumber daya manusia merupakan konsep luas tentang filosofi, kebijakan, prosedur dan praktek yang digunakan untuk mengelola individu atau manusia melalui organisai. Penggunaan konsep dan sistem sumber daya manusia merupakan kontrol secara sistematis dari jaringan fundamental organisasi yang mempengaruhi dan melibatkan semua individu dari sebuah organisasi, termasuk proses perencanaan sumber daya manusia, desain pekerjaan, susunan kepegawaian, pelatihan dan pengembangan, representasi dan perlindungan tenaga kerja, serta pengembangan organisasi.Untuk mengatur dan mengendalikan proses tersebut, maka sistem harus direncanakan, dikendalikan, dan diimplementasikan oleh seorang manajer organisasi.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalahpada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapatmenunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau
dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuanuntuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untukditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa:
“Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa:
“Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
B. Seleksi 
“Seleksi mengurangi daftar pelamar dan menghasilkan orang-orang yang paling memenuhi syarat untuk mencapai hasil yang diinginkan. Selama proses tersebut, praktisi SDM mencoba untuk memprediksi pemohon yang paling sukses dan terbaik, yang sesuai dengan pekerjaan dan budaya perusahaan” (Dubois dalam Suwatno & Priansa 2011:89)
“Seleksi merupakan proses untuk memutuskan pegawai yang tepat dari sekumpulan calon pegawai yang didapat melalui proses perekrutan, baik perekrutan internal maupun ekternal. Proses ini seperti halnya rekrutmen, merupakan kegiatan yang sangat penting sebab hasil yang didapat dari perekrutan tidak menjamin bahwa seluruh calon yang direkrut sesuai dengan perusahaan.” (Suwatno & Priansa, 2011:88)
Untuk mengetahui adanya kesesuaian antara pelamar dengan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan maka dilakukan seleksi berupa penilaian yang dilakukan oleh pengambil keputusan, karena hasil yang didapatkan dari proses rekrutmen tidak menjamin bahwa seluruh calon yang direkrut sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Alat dan proses seleksi terdiri dari langkah-langkah yang harus dilalui oleh pelamar yang disebut sebagai prosedur seleksi untuk memperoleh berbagai informasi tentang pelamar yang kemudian dibandingkan dengan spesifikasi pekerjaan (job spesification).
Terdapat dua pendekatan untuk menentukan validitas alat seleksi menurut Hariandja (2002:134), yaitu Empirical Approach dan Rational Approach. Empirical Approach adalah menghubungkan skor tes dengan kriteria-kriteria yang berkaitan dengan pekerjaannya. Jika terdapat korelasi yang kuat berarti prosedur atau alat seleksi itu valid. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu Predictive Validity dan Concurent Validity.
Rational Approach, dilakukan apabila jumlah sampel tidak memadai dan tidak memungkinkan diuji korelasinya secara statistik. Untuk itu dilakukan pendekatan rasional dengan cara menguji Content validity, yaitu menunjukkan kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dengan berhasil dan Construct validity, yaitu mengembangkan hubungan antara unjuk kerja dengan ciri-ciri lain, yang diasumsikan sangat diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan berhasil.
Menurut Suwatno & Priansa (2011:89) beberapa pendekatan seleksi yang umum digunakan antara lain,  Succesive Hurdles Selection Approved dan Compensatory Selection Approach. Dalam Succesive Hurdles Selection Approved, setiap calon tenaga kerja/peserta seleksi diharuskan mengikuti prosedur seleksi secara bertahap. Di setiap tahapan seleksi dilakukan pengujian/evaluasi. Jadi hanya calon yang dinyatakan lulus yang berhak mengikuti tahapan seleksi selanjutnya.
Pada Compensatory Selection Approach semua calon tenaga kerja atau peserta seleksi diberikan kesempatan yang sama untuk mengikuti seluruh tahapan seleksi yang telah ditentukan. Maka kelemahan dan kekurangan dari seorang calon tenaga kerja pada suatu bidang tertentu akan dapat dikompensasikan oleh kekuatan dan kelebihannya pada bidang yang lain. Penilaian diterima atau tidaknya seorang calon didasarkan atas total skor yang dapat dikumpulkan oleh calon yang bersangkutan.
Kualifikasi dalam penilaian seleksi menurut Manullang (2001:102) mencakup keahlian, pengalaman, pendidikan, umur, jenis kelamin, keadaan fisik, kesehatan, bakat, tempramen, dan watak. 
Keahlian merupakan kriteria penting dalam proses seleksi. Untuk jabatan tertentu keahlian teknis sangat diperlukan namun untuk jabatan lain keahlian konseptual lebih diutamakan. Untuk menilai kriteria ini pelamar diminta mempraktekkan pekerjaan yang dapat menunjukkan keahliannya seperti Technical Skill, Human Skill, dan Conceptual Skill.
Mempekerjakan pelamar yang sudah berpengalaman memberikan keuntungan bagi perusahaan seperti menghemat biaya pelatihan bagi karyawan baru dan memperoleh ide-ide baru dari karyawan yang memiliki pengalaman kerja. Seseorang yang berpendidikan tinggi belum tentu berpengalaman, begitu pula sebaliknya. Pelamar yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi diharapkan dapat mengikuti program pengembangan yang mungkin akan diadakan perusahaan di waktu mendatang.
Faktor umur perlu diperhatikan dalam memilih karyawan karena untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu lebih efektif apabila dilakukan oleh karyawan dalam batas usia tertentu. Untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian, dan tidak membutuhkan kemampuan fisik pada umumnya dipekerjakan tenaga kerja wanita sedangkan pekerjaan yang lebih menuntut kekuatan fisik pada umumnya memerlukan tenaga kerja pria. Keadaan fisik menyangkut berat badan dan tinggi badan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
 Kesehatan mempunyai kaitan dengan produktivitas pekerjaan yang dilakukan, kriteria kesehatan mempengeruhi besar kecilnya pengeluaran perusahaan untuk membiayai karyawan yang sakit. Bakat mempunyai peranan penting karena terkait dengan prestasi kerja karyawan. Bakat merupakan bakat alami seseorang mengenai kemampuan dan keahliannya terhadap suatu pekerjaan. Merupakan pembawaan seseorang sejak lahir yang tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan yang dapat berpengaruh terhadap pekerjaan seseorang. Watak atau karakter merupakan pembawaan seseorang yang dapat diubah melalui pendidikan dan lingkungan seperti kejujuran dan kedisiplinan.
Menurut Werther & Davis (2006:241) beberapa hambatan yang dihadapi dalam melakukan seleksi adalah Organizational  Practices, Labor Market Growth, Equal Employment Laws, Immigration and Naturalization Service Rules, Ethical Considerations, Credential Distortion, dan Other Legal Constraints.


     C. Pengertian Rekrutmen
Setelah suatu perusahaan mempunyai gambaran tentang hasil analisas pekerjaan dan rancangan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan, maka tugas manajer suatu perusahaan adalah mengisi jabatan dengan mencari manajemen sumber daya manusia yang cocok dan berkualitas untuk pekerjaan itu.
 Rekrutmen merupakan suatu cara mengambil keputusan perencanaan manajemen sumber daya manusia mengenai jumlah karyawan yang dibutuhkan, kapan diperlukan, serta kriteria apa saja yang diperlukan dalam suatu organisasi. Rekrutmen pada dasarnya merupakan usaha mengisi jabatan atau pekerjaan yang kosong di lingkungan suatu organisasi atau perusahan, untuk itu ada dua sumber tenaga kerja yakni sumber dari luar (eksternal) organisasi dan sumber dari dalam (internal) organisasi. Penarikan (rekrutmen) karyawan merupakan suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh organisasi untuk mendapatkan tambahan karyawan melalui berbagai tahapan yang mencakup identifikasi dan efaluasi sumber-sumber penarikan tenaga kerja, menentukan kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi, penempatan, dan orientasi tenaga kerja. Penarikan karyawan bertujuan untuk menyediakan karyawan yang cukup agar manajemen dapat memilih karyawan yang memenuhi kualifikasi yang mereka perlukan di perusahaan (Malthis : 2001).


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Rekruitmen calon karyawan Telkom dilaksanakan dengan sumber rekrut sebagai berikut :
  1. Website Telkom Group Career Program
    Pelamar dapat melakukan pendaftaran melalui website resmi
    rekrutmen.telkom.co.id, Rekrut ini dilaksanakan dalam 2 (dua) gelombang setahun, yaitu :
    • Website Gelombang I (Periode Pengangkatan bulan April 2016)
      Proses seleksi Gelombang I direncanakan untuk dilaksanakan pada bulan Januari 2016. Proses seleksi ini diperuntukkan bagi pelamar yang melakukan registrasi di Web Rekrut Telkom pada periode waktu 1 September 2015 hingga 31 Desember 2015, dan mengirimkan lamarannya pada periode waktu 1 s/d 31 Desember 2015.
    • Website Gelombang II (Periode Pengangkatan bulan Oktober 2016)
      Proses seleksi gelombang II akan dinformasikan kemudian setelah proses seleksi gelombang I selesai.
  2. Talent Scout
    Telkom bekerja sama dengan perguran tinggi terbaik di Indonesia untuk mencari talent-talent terbaik. Pelaksanaan rekrut talent scout dilaksanakan dalam 2 (dua) gelombang setahun, yaitu :
    • Talent Scout Gelombang I (Periode Pengangkatan bulan April 2016)
      Proses seleksi gelombang I direncanakan untuk dilaksanakan pada bulan Februari 2016.
    • Talent Scout Gelombang II (Periode Pengangkatan bulan Oktober 2016)
      Proses pelaksanaan seleksi gelombang II akan dinformasikan kemudian setelah proses seleksi gelombang I selesai.
Persyaratan
  1. Telah menyelesaikan masa studi, dengan melampirkan ijazah atau Surat Keterangan Lulus (SKL)
  2. Usia maksimum S1 = 24 tahun, S2 = 27 tahun
  3. IPK minimum S1 = 3.00, S2 = 3.50
  4. Pelamar yang dibutuhkan adalah lulusan S1/S2 dengan jurusan: Teknik Telekomunikasi, Teknik Elektro, Teknik Informatika/Sistem Informasi, Teknik Industri, Ilmu Statistik/Statistika, Akuntansi, Manajemen/Administrasi Bisnis, Hukum, Psikologi (khusus S2), dan Desain Komunikasi Visual
  5. Memiliki nilai TOEFL-ITP (Institutional Testing Program) minimal 450, dan melampirkan sertifikat yang masih berlaku
  6. Bersedia menjalani masa ikatan dinas selama 2 (dua) tahun sejak pengangkatan
  7. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah kerja Telkom Group baik di dalam maupun luar negeri


Disclaimer
  1. TELKOM hanya akan memproses data pelamar yang mendaftar pada periode waktu yang ditentukan.
  2. TELKOM hanya akan memproses data pelamar yang telah menyelesaikan tahapan pengiriman lamaran di menu 'Job Vacancy'.
  3. TELKOM tidak berkewajiban untuk memproses data pelamar yang tidak memenuhi kualifikasi/persyaratan yang telah ditentukan.
  4. TELKOM tidak memungut biaya apa pun dalam proses seleksi kepada pelamar atau peserta seleksi.
  5. TELKOM sewaktu-waktu dapat mengubah periode seleksi dan waktu pengangkatan dalam hal terdapat situasi dan alasan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan.
  6. Keputusan/Hasil dalam proses seleksi sepenuhnya menjadi kewenangan TELKOM dan tidak dapat diganggu gugat.
  7. Biaya akomodasi dan transportasi selama proses seleksi menjadi tanggungan masing-masing peserta.
8.      PT Telekomunikasi Indonesia (PT Telkom Tbk), Merupakan BUMN yang bekerja di bidang telekomunikasi. Saat ini Telkom tengah bermigrasi dari bisnis utama telekomunikasi ke TIME bisnis. Telkom merupakan pemilik infrastruktur telekomunikasi terbesar di Indonesia. Telkom memiliki jaringan telepon kabel dan jaringan internet, sedangkan untuk jaringan selular dimiliki oleh Telkomsel, yang merupakan anak perusahaan PT Telkom. Rekrutmen PT Telkom biasanya dilakukan 2 atau 3 kali dalam setahun. Rekrutmen terdiri dari beberapa 3 tahap yang dibagi menjadi urutan sebagai berikut, yaitu :
9.      1. Seleksi Dokumen
10.  seleksi dokumen merupakan seleksi awal yang dilakukan sebagai prasyarat untuk mengikuti rekrutmen, secara umum syaratnya adalah surat tanda lulus, fotokopi KTP, foto berwarna, dan ijazah. Selain itu diperiksa pula kesesuaian jurusan dengan lowongan yang ditawarkan
11.  TAHAP 1 (1 hari)
12.  2. Tahap test IQ
Tahap berikutnya adalah tahap aptitud test yang terdiri dari test numerik, verbal, dan gambar/visual.
13.  TAHAP 2 (1 hari)
14.  3. Tahap test Toefl
Tahap test toefl paper-based untuk tahap berikutnya. Pengerjaan test ini serupa dengan format test toefl paper based pada umumnya. Persiapan untuk test ini adalah latihan-latihan toefl paper based test yang tersedia banyak  diinternet. Kunci dari pengerjaan toefl paper based adalah latihan yang banyak, dan managemen waktu. karena soalnya banyak jangan kelamaan menghabiskan waktu pada satu soal saja. Kerjakan dengan cepat dan tepat
15.  4. Tahap FGD
Tahap forum group discusion dilakukan dengan pembahasan sederhana mengenai kejadian yang sering ada di dunia kerja. Misalnya keterbatasan sumber daya manusia, pertentangan antar anggota tim, dll. Test ini dilakukan dengan 5-7 orang tanpa leader. Untuk melalui test ini sebaiknya kita bisa memberikan masukan untuk penyelesaian masalah ataupun kritik yang membangun terhadap usulan/masukan teman yang lain, sehingga pada akhirnya didapatkan kesimpulan tindakan yang akan diambil dan dapat disetujui oleh semua pihak.
16.  TAHAP 3 (2 hari)
17.  4. Tahap Wawancara dan Test Kemampuan Teknis (hari pertama)
Pada tahap wawancara dilakukan wawancara dengan 2 orang, yaitu HR dan Orang dari PT Telkom dengan jabatan tertentu. Wawancara ini berisi mengenai kepribadian diri, minat, knowledge tentang PT Telkom, dan Study Case. Untuk mempersiapkan thap ini sebaiknya membaca mengenai profil PT Telkom, mengetahui/menanyakan gambaran kerja di PT Telkom, dan Mempersiapkan untuk menjelaskan hal-hal yang sudah ditulis di CV dengan sebaik-baiknya.
18.  5. Test Kesehatan (hari kedua)
Tahap terakhir adalah test kesehatan. Test kesehatan ini akan memeriksa semua yang dibutuhkan seperti pada test kesehatan standar, ada test darah, tht, jantung, tinggi dan berat badan, mata, dll. Siapkan diri biar sehat dan fit pas mau hari H.
19.  Jarak antar tahapan adalah antara 2 sampai 3 minggu, jadi temen-temen bisa mempersiapkan diri sebaik baiknya di sela waktu tersebut.
3.2  Proses Seleksi di PT Telkom
 











Sumber : PT Telkom  
a. Pendaftaran Untuk kampus rekrutmen seperti ITB, UI, ITT, UGM memiliki Career Development Center (CDC) yang merupakan suatu organisasi di bawah universitas yang menampung semua perusahaanperusahaan yang ingin membuka lowongan pekerjaan khusus untuk alumni mereka, tetapi mereka juga tidak menutup alumni-alumni di luar universitas tersebut yang ingin mendaftarkan diri.
b. Seleksi Administrasi Apabila calon karyawan yang mendaftar melebihi jumlah yang dibutuhkan perusahaan maka perlu dilakukan seleksi administrasi dengan meningkatkan standar IPK yang terdapat di papan pengumuman menjadi tidak berlaku. c. Tahapan Seleksi Proses seleksi Tahap I tes dilakukan dalam waktu satu atau dua hari, tergantung dari banyaknya peserta dan kapasitas peserta dalam ruangan. Beberapa jenis tes yang diberikan diantaranya :
1. Psikotes  Perusahaan melakukan psikotes dengan tujuan agar dapat melihat potensi kecerdasan, stabilitas emosi, penyesuaian sosial, dan sikap kerja yang terdapat dalam diri calon karyawan, yang berhak dalam melakukan pengetesan adalah psikolog dari Human Resources Center.
2. TOEFL Perusahaan melakukan tes TOEFL dengan tujuan melihat kecakapan calon karyawan dalam berbahasa inggris secara tertulis (listening, writing, dan reading) dengan persyaratan skor ya ng berbeda untuk setiap jurusan dan rencana penempatan.
3. Diskusi kelompok Perusahaan melakukan diskusi kelompok dengan tujuan agar perusahaan dapat melihat kemampuan komunikasi, hubungan interpersonal seseorang, inisiatif, dan cara seseorang dalam menghadapi stress kerja. Setiap kelompok terdiri dari enam sampai tujuh peserta, dan dalam pelaksanaannya membutuhkan observer yang berasal dari pihak perusahaan dan dari pihak di luar perusahaan untuk mengamati jalannya diskusi.   
Pada proses seleksi Tahap II dilakukan dengan beberapa jenis tes yaitu :
1. Wawancara Wawancara digunakan perusahaan sebagai alat seleksi untuk semua jenis pekerjaan, seperti pekerjaan yang tidak terlatih (unskilled), manajerial, dan profesional. Wawancara yang dilakukan perusahaan dilakukan oleh dua orang pewawancara dengan seorang calon karyawan dalam bentuk tatap muka. 
2. Tes kesehatan Perusahaan melakukan tes kesehatan kepada calon karyawan baru untuk menguji derajat kesehatan dan mengidentifikasi potensi penyakit dengan melakukan general check up pada peserta seleksi. Kesehatan dapat mempengaruhi produktivitas seseorang juga berkaitan dengan biaya yang nantinya akan dikeluarkan oleh perusahaan untuk pemeliharaan kesehatan.  
Dalam proses seleksi perusahaan memastikan karyawan yang diterima merupakan karyawan yang terbaik dari seluruh pelamar yang ada. Pelamar yang lulus pada seleksi tahap II harus mengikuti beberapa tahapan kegiatan seperti :
1. Orientasi
2. Penempatan 
3. Masa Percobaan
 4. Karyawan tetap 

Untuk mengetahui efektivitas proses rekrutmen dan seleksi yang dilakukan perusahaan maka penulis melakukan analisis berikut : 
Tabel Analisis Efektivitas Rekrutmen dan Seleksi
Proses Rekrutmen
- Workforce Planning
     
-Penentuan Jabatan Kosong 

- Kriteria Karyawan yang Dibutuhkan
Perekrutan dilakukan 20 % dari karyawan yang keluar, namun karena keterbatasan anggaran menyebabkan jumlah karyawan yang direkrut lebih sedikit dibandingkan jumlah perencanaan. Meskipun jumlah karyawan yang dibutuhkan belum dapat terpenuhi, tetapi sudah dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Dinilai efektif karena perusahaan masih memberlakukan kebijakan promosi agar karyawan dapat menempati jabatan kosong sehingga dapat memotivasi karyawan.   Diniliai efektif karena disesuaikan berdasarkan jurusan, IPK, usia, dan tahun kelulusan
Metoda Rekrutmen
Internal :
 Tertutup  


 Terbuka    





Eksternal :
 Online rekrutmen karyawan.

Dinilai kurang efketif karena menimbulkan ketidakpuasan
  
Dinilai efektif, karena dapat memotivasi karyawan. Perusahaan mendapatkan banyak calon dengan memberikan kesempatan bagi karyawan yang memilki potensi dan kemampuan. 

Dinilai efektif karena pelamar dari berbagai kota mendapat kesempatan untuk mendaftarkan diri. Sedangkan perusahaan juga bisa mendapatkan calon pelamar dari berbagi kota secara tersentralisasi. Biaya yang harus dikeluarkan perusahaan juga tidak besar dan bisa mendapatkan banyak pelamar.
Sumber Rekrutmen
Eksternal :
 Kampus Rekrutmen       





 Data Based Rekrutmen 

Dinilai Lebih efektif dibandingkan dengan data based rekrutmen dengan presentase kelulusan 61%, walaupun biaya yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan data based, akan tetapi perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas.

Dinilai kurang efektif dibandingkan dengan kampus rekrutmen, walaupun biayanya tidak sebesar kampus rekrutmen akan tetapi presentase kelulusan hanya sebesar 35% 




BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan data-data yang diperoleh penulis mengenai pelaksanaan proses perekrutan dan seleksi karyawan di PT Telkom, dapat disimpulkan bahwa proses tersebut sudah dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan analisis serta pembahasan, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
 1. Proses perekrutan yang dilakukan oleh PT Telkom adalah diawali dengan melakukan perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) atau workforce planning, lalu melakukan identifikasi posisi lowong, kemudian menentukan kriteria karyawan yang dibutuhkan, menentukan jenis dan sumber rekrutmen, dan didapatkannya calon pelamar.
2. Sistem seleksi yang dilakukan oleh PT Telkom yaitu dimulai dengan pendaftaran oleh para pelamar, melakukan seleksi administrasi, melaksanakan seleksi tahap I yang terdiri dari psikotes, diskusi kelompok, dan tes TOEFL. Setelah tahap I, dilaksanakan seleksi tahap II yang terdiri dari wawancara umum, wawancara bidang, dan tes kesehatan, lalu dibuat keputusan penerimaan pelamaran.
3. Hubungan antara proses perekrutan dengan sistem seleksi adalah sistem seleksi merupakan tahapan yang terdapat dalam rekrutmen yang harus dilalui oleh para calon karyawan agar diterima menjadi karyawan.
4. Pelaksanaan seleksi di PT Telkom telah efektif untuk mendapatkan karyawan yang terbaik. 
            Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diberikan beberapa saran mengenai proses rekrutmen dan seleksi di PT Telkom :
1. Agar perusahaan dapat memperbaiki data based dengan merancang sistem dan menyesuaikan kriteria yang diinginkan perusahaan sehingga penilaian dapat dilakukan lebih cepat. Dengan memaksimalkan penggunaan data based proses perekrutan akan lebih efektif karena perusahaan dapat memperoleh lebih banyak pelamar yang berkualitas.
2. Perusahaan sebaiknya memfokuskan pada rekrutmen kampus melalui undangan terhadap alumni dari universitas yang diminati saja, sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar.
3. Perusahaan dapat menggunakan karyawan outsourcing pada event-event tertentu yang bukan merupakan kegiatan inti perusahaan agar biaya yang dikeluarkan perusahaan lebih rendah dibandingkan perusahaan mempekerjakan karyawan tetap, sehingga perusahaan juga tidak perlu mengeluarkan biaya training untuk mendidik karyawan tersebut.
 4. Alat seleksi yang digunakan oleh perusahaan hampir keseluruhan dinyatakan valid, tetapi dalam penilaian tolerance for stress dinilai tidak valid. Sebaiknya perusahaan melakukan penilaian bukan dengan diskusi kelompok, tetapi dengan stress interview untuk mendapatkan informasi, apakah pelamar mampu mengahadapi situasi yang penuh tekanan dengan tenang.  
  

DAFTAR PUSTAKA
[1] Chairumam, Armia. 2002. Pengaruh Budaya Terhadap Efektivitas Organisasi: Dimensi Budaya Hofstede [2] Dessler, Garry. 2005. Human Resources Management. USA : Pearson. [3] Manullang M., & Manullang M. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta. [4] Suwatno & Priansa. 2011.  Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. [5] Wherther & Davis. 2006. Human Resouces and Personnel Management Fifth Edition. United States: McGraw-Hill. [6] http://www.telkom.co.id/en [7] http://www.telkom.co.id/en/investor-relations/laporan-laporan/laporan-tahunan [8] http://www.telkom.co.id/assets/uploads/2013/05/AR_ENG_13.pdf   http://caleudum.com/pengalaman-rekrutmen/rekruitmen-pt-telkom-indonesia/


Komunikasi Pemasaran

MAKALAH  MANAJEMEN PEMASARAN
“ KOMUNIKASI PEMASARAN“




Penyusun :
Pita Aji Intan Lestari
(C.1410216)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR
2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan bimbingan dan petunjukNya saya dapat menyelesaikan makalah  ini. Sholawat dan salam saya sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah mewariskan Al-Qur’an dan sunnah bagi umatnya dalam menjalani hidup dan kehidupan ini
Saya ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu Bapak Rachmat Gunawan SE.,Msi.  yang sudah memberi tugas makalah ini, sehingga saya bisa belajar dan mengetahui sedikit pengetahuan tentang Komunikasi Pemasaran.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran sebagai salah satu mata kuliah wajib.
Harapan saya dengan adanya makalah ini, siapa saja yang membacanya dapat mengambil manfaatnya.
Sebagai manusia, saya menyadari bahwa saya tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, maka dari itu saya mengharapkan para pembaca memberikan  kritik maupun sarannya yang bersifat memotivasi serta membangun agar saya dapat lebih menyempurnakan   makalah di masa yang akan datang.
Demikian dari saya semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya penulis dan mahasiswa/i Universitas Djuanda.




Bogor, Nopember 2015


Penyusun





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Komunikasi Pemasaran...................................................................................................2
B. Minat Beli....................................................................................................................... 8
C. Promosi........................................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 10



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi perkembangan pesat terjadi pada hampir semua sektor dan berbagai perubahan sering mewarnai bahkan ada pepatah yang mengatakan sesuatu yang pasti di dunia ini adalah perubahan. Kemajuan pada berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, telekomunikasi, teknologi informasi, jaringan transportasi dan sektor-sektor kehidupan lainnya, mengakibatkan arus informasi semakin mudah dan lancar mengalir kepada setiap individu dan kelompok yang membutuhkannya. Seorang individu dan kelompok secara bebas berhak memperoleh informasi bermanfaat untuk menunjang aktivitas usahanya, serta bersaing secara ketat untuk meningkatkan nilai perusahaan atau organisasinya.
Secara umum, perusahaan mempunyai berbagai macam perbedaan dalam  beroperasi dipasar domestik (home market) dan pasar luar negeri (foreign market) atau pasar internasional. Sebagian besar perbedaan tersebut berkaitan dengan faktor ekonomi, budaya, hukum, teknologi dan persaingan. Apabila perusahaan mampu mengenali dengan baik karakteristik kunci sebuah pasar domestik (seperti legilasi, media dan pesaing) dan karakteristik pasar internasional, maka tingkat kompleksitas dan ketidakpastian dapat dievaluasi. Manajemen perusahaan bisa saja sangat memahami cara berbisnis di pasar negaranya, namun pada pasar internasional perusahaan harus bisa beradaptasi dengan baik karena akan mengurangi tingkat pengendalian dan resiko semakin meningkat.Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari sender ke receiverbaik oleh individu ke individu lainnya atau organisasi dan dari organisasi ke organisasi lain atau ke individu yang dapat dilakukan melalui media pada saluran komunikasi dan komunikasi tertulis.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Komunikasi Pemasaran
Banyak teori komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para ahli, tetapi untuk strategi komunikasi barangkali yang memadai untuk mendukung strategi ialah apa yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam Effendy (2003:26) bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah harus menjawab pertanyaan “Who Says What In Which Channel To Whom Whit What Effect ?”. Hubungannya dengan strategi komunikasi, maka segala sesuatu harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut, yaitu : Who(siapakah komunikatornya ?), Says what (pesan apa yang dinyatakannya?), In which channel (media apa yang digunakannya ?), To whom (siapa komunikannya ?) dan With what effect (efek apa yang diharapkan ?) Tambahan pertanyaan tersebut dalam strategi komunikasi sangat penting karena pendekatan (approach) terhadap efek yang diharapkan dari suatu kegiatan komunikasi bisa bermacam-macam, yakni : Information (informasi),Persuasion (persuasi) dan Instruction (instruksi).
Pemasaran menurut Swastha DH (2005:36) adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan dan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Fandy Tjiptono (2001:219) Dalam pemasaran kita kenal ada tiga unsur dasar yaitu :
1.      Orientasi pada konsumen
A.    Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
B.     Menentukan kelompok pembeli yang akan dilayani.
C.     Menentukan produk dan program pemasarannya.
D.    Mengadakan penelitian pada konsumen.
E.     Menentukan dan melaksanakan strategi yang baik
2.      Menyusun kegiatan pemasaran secara integral (Integrated Marketing)
Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkepentingan dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat terealisir.
1.      Kepuasan konsumen (Consumer Satisfaction)
Faktor kepuasan konsumen merupakan tujuan perusahaan. Dengan demikian perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen.
Kotler (2002:46) mengatakan pemasaran adalah kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran. Sedangkan menurut Stanton (2003:68) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Bila dicermati lebih mendalam, maka pengertian di atas lebih berorientasi pada sifat dan proses pemasaran yang dihubungkan dengan perilaku manusia di dalam mencapai kebutuhannya. Sehingga tidak menyebutkan tentang apa yang dipertukarkan. Namun dapat diketahui bahwa alat pemuas kebutuhan dan keinginan manusia adalah produk. Tentu saja konsep produk yang dimaksud di sini tidak terbatas pada barang wujud (fisik) melainkan meliputi barang yang tidak berwujud, seperti jasa-jasa, ide dan sebagainya yang menjadi kebutuhan dan keinginan setiap manusia. Dalam hubungannya dengan penyusunan program pemasaran untuk jasa, beberapa karakteristik jasa yang perlu dipertimbangkan menurut Kotler (2002: 428) adalah :
1.      Tidak berwujud, jasa tidak berwujud dilihat, dirasa, didengar atau dicium sebelum ada transaksi pembelian. Jadi dalam hal ini pembeli harus percaya dan yakin kepada penjual jasa.
2.      Tidak dapat dipisahkan, suatu bentuk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya. Dalam hal ini orang-orang harus berhubungan langsung dengan sumber atau penyedia jasa tersebut. Namun apakah sumber itu hadir atau tidak, produk fisik yang berwujud tetap ada.
3.      Berubah-ubah, jasa ini sangat bergantung kepada siapa yang menyajikan kapan dan dimana, oleh karena itu pembeli atau pemakai jasa sering bertanya-tanya dulu sebelum menentukan pemilik jasa yang dipilih.
4.      Daya tahan, jasa yang baik tidak terpakai jelas tidak dapat disimpan atau diganti waktu pemakaiannya, konsumen jasa tidak punya daya tahan.

Berdasar pada pengertian pemasaran di atas yang dihubungkan dengan konsep produk atau jasa sebagai tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, maka pada gilirannya mengarah pada pemahaman tentang proses terjadinya pertukaran. Selanjutnya Dennis (2001:83) menjelaskan pengertian pemasaran adalah salah satu fungsi yang paling nyata dan luas yang dilakukan dalam perdagangan/bisnis atau spektrum kegiatan yang luas yang mencakup pemenuhan kebutuhan konsumen, merancang dan mengembangkan produk dan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penentuan harga pokok dan pelayanan termasuk secara bersaing, dan mempromosikan serta membagikan barang-barang tersebut dengan cara yang ekonomis, tepat waktu dan menyenangkan.
Menurut David Pickton dalam Ilham Prisgunanto (2006:8), Komunikasi Pemasaran adalah semua elemen-elemen promosi dari marketing mix (bauran pemsaran) yang melibatkan komunikasi antarorganisasi dan target audience pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance pemasaran.
Selanjutnya, Komunikasi pemasaran merupakan proses dialog yang berkelanjutan (the countinuing dialogue) antara pembeli dan penjual dalam sutu tempat pemasaran (market place). Definisi ini mungkin digambarkan sebagai definisi makro dan proses.
Relevansinya dengan pengelolaan suatu perusahaan, seperti yang diuraikan Bulaeng (2000: 32) adalah:
1.      Proses penyajian seperangkat rangsangan yang diintegrasikan pada sasaran pasar dengan maksud untuk menimbulkan seperangkat respon yang diinginkan.
2.       Mengadakan saluran-saluran untuk menerima (receive), menafsirkan (interpret), bertindak (action) atas dasar pesan dari pasar untuk tujuan mengubah pesan perusahaan sekarang dan mengidentifikasi kesempatan-kesem­patan komunikasi baru.
Selanjutnya definisi yang diuraikan oleh Delozier (1996:169) ialah bahwa komunikasi pemasaran yang terdapat pada suatu perusahaan adalah:
1.      Proses penyebaran kesatuan rangsangan kepada target pasar dengan mengharapkan respon dari target tersebut
2.      Mempersiapkan rangsangan balik, menginterpretasikan dan menjalankan keinginan target pasar pada perubahan pesan perusahaan dan mengidentifikasikan kesempatan akan adanya komunikasi-komunikasi baru.
Menjelaskan bahwa perusahaan adalah terdiri dari pengirim dam penerima pesan dari target pasar. Pihak pengirim dari suatu pasar dalam persaingan bisnisnya harus mencoba menarik konsumen untuk membeli produknya. Pihak penerima dari perusahaan harus menyesuaikan diri pada target pasar untuk dapat menyampaikan pesan pada situasi pasar yang berhubungan dan harus dapat menciptakan komunikasi yang baru.
1.      Marketing Mix
 Sistem pemasaran yang baik adalah sistem komuikasi pemasaran yang didalamnya terdiri dari berbagai unsur terpadu. Dalam istilah komunikasi dan pemasaran disebut Marketing Mix.
  Perkembangan marketing mix menyebabkan bahwa ahli memberikan pernyataan, sabagaimana pendapat yang diberikan oleh Louis and Kurtz (1982:250), kebijaksanaan pemasaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4 strategi, yaitu:
1.      Product strategy: Kebijaksanaan dalam pemasaran meliputi desain kemasan, merek perusahaan, merek dagang, surat izin, jaminan barang, jaminan perusahaan, perputaran produk dan pengembangan produk baru.
2.      Distribution strategy: Kebiajaksanaan dalam pemasaran yang meliputi penditribusian barang, saluran penjualan barang dan orang yang mengalami pendistribusian barang ke konsumen.
3.      Promotional strategy:  Kebijikasanaan dalam pemasaran yang meliputi personal selling, advertising dan sales promotion yang memberikan komunikasi yang efektif antara perusahaan dan target market.
4.      Pricing strategy: Kebijaksanaan dalam pemasaran yang meliputi metode penetapan harga yang menguntungkan perusahaan dan konsumen dengan pertimbangan peraturan pemerintah serta pendapat umum.

Uraian di atas menyimpulkan bahwa Marketing Mix adalah suatu bauran yang terdiri dari 4 variabel yaitu:
1.      Produk
2.      Place/Tempat
3.      Price/Harga
4.      Promosi
Keempat variabel tersebut pada akhirnya dapat dijadikan sebagai suatu strategi komunikasi pemasaran untuk mencapai penjualan produk yang diinginkan oleh suatu perusahaan.
1.      Strategi Komunikasi Pemasaran
Terdapat 5 langkah besar dalam menyusun strategi komunikasi pemasaran menurut Delozier (1996:272), yaitu:
1.      Menentukan kesempatan komunikasi pemasaran. Merupakan langkah awal dalam pengembangan strategi baru adalah mengenal serta mengevaluasi perubahan-perubahn baru dari luar dan dalam perusahaan.
2.      Menganalisa sumber-sumber komunikasi pemasaran. Bagian ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam perusahaan sehingga efisien
3.      Mengatur komunikasi pemasaran yang objektif. Objektivitas dilihat dari kebijaksanaan masa depan perusahaan yang terdiri dari kerja sama yang objektif.
4.      Mengembangkan dan mengevaluasi strategi alternatif. Jika objektivitas dikembangkan maka strategi juga harus dikembangkan lalu mengevaluasi beragam strategi lain yang mungkin dapat berhasil mencapai objektifitas.
5.      Mendata tugas-tugas komunikasi pemasaran. Setelah rencana strategi dipilih, seorang manajer harus dapat membuat keputusan yang penting menyangkut masalah pengemasan, periklanan, harga, tempat penjualan, serta produk.
A.     Strategi Promosi
Batasan promosi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu menjual. William J. Stanton (2003:60) mengemukakan batasan promosi sebagai berikut Promosi adalah bahan pokok yang digunakan untuk menyampaikan atau membujuk pasar menerima produk dari suatu perusahaan.
Batasan di atas dijelaskan bahwa promosi adalah unsur yang digunakan sebagai informasi dalam mempengaruhi/ membujuk konsumen, agar mereka tertarik.    Promosi sesungguhnya adalah merupakan kegiatan yang mempunyai tujuan meningkatkan kelebihan suatau perusahaan. Fungsi dari strategi komunikasi promosi adalah menyampaikan informasi yang membujuk dan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen.
1.         Unsur-Unsur Komunikasi Pemasaran
Promosi merupakan salah satu variable di dalam marketing mix. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam promosi dapat dilihat dari batasan pengertian promosi yang dipaparkan oleh William (Swastha, 2001: 349).Uraian di atas, dapat disimpulkan bahwaprokotional mix adalah suatu program komunikasi dalam perusahaan yang mengkombinasikan dengan orang yang dapat menjadi konsumen mereka.
1.       Advertising (periklanan)
  Advertising merupakan suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh           perusahaan secara tidak langsung berhubungan dengan konsumen sebagai         pembeli
1.      2.      Personal Selling
Personal Selling adalah melakukan kegiatan penjualan secara langsung ke konsumen.
1.      Sales Promotion (promosi penjualan)
 Kegiatan promosi ini biasanya dilakukan bersama dengan kegiatan-kegiatan promosi yang lain dan biasanya relatif murah.
Promosi penjualan terdiri dari alat-alat yang mencakup:
1.      Promosi konsumen
2.      Promosi dagang
3.      Promosi tenaga
4.       Pentingnya Pemasaran Bagi Perusahaan
Konsep pemasaran modern meyakini bahwa dasar pertimbangan dari sudut pemasaran merupakan faktor determinan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan di sebuah perusahaan. Bisa dikatakan bahwa pemasaran merupakan jantung kehidupan dari berbagai macam usaha. Piha-pihak di berbagai perusahaan mulai mengakui bahwa bahwa konsep-konsep pemasaran modern terbukti telah berhasil meningkatkan jumlah keuntungan perusahaan. Sebelumnya perusahaan hanya memperkirakan berapa besar kapasitas produksi, setelah itu langsung merealisasikannya Menurut Ilham Prisgunanto (2006 :107 ) Untuk bisa bertahan dalam persaingan pasar yang sangat ketat, konsep demikian harus ditinjau ulang. Untuk dapat survive, pertama-tama perusahaan harus menentukan apa yang bisa dijual, berapa banyak yang bisa dijual, rencana dan metode apa yang bisa digunakan untuk memikat hati konsumen. Semua elemen dalam perusahaan, baik itu presdir, bagian produksi, bagian keuangan dan bagian yang lain tidak bisa membuat perencanaan tanpa mengacu data-data yang dimiliki oleh pemasaran. Betapapun baik kualitas produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, tidak bisa menjamin kesuksesan perusahaan tersebut, selain juga tidak bisa menjamin terciptanya kepuasaan pada konsumen.
  Nilai suatu produk baru bisa dibuktikan jika produk itu telah dipasarkan ke konsumen. Jika daya serap konsumen terhadap produk ini besar, maka bisa dikatakan bahwa produk tersebut terbukti unggul. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh departemen dalam suatu perusahaan turut memberi andil besar bagi pertumbuhan sebuah perusahaan, namun departemen pemasaranlah yang bisa menghasilkan pendapatan. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa bidang pemasaran merupakan tulang punggung bagi perusahaan. Pemasaran begitu pentingnya sehingga tidak lagi dipandang sebagai fungsi tersendiri, melainkan harus dipandang bahwa pemasaran merupakan keseluruhan bisnis itu sendiri.Swastha dan Irawan (2005:44) dalam buku mereka Manajemen Pemasaran Modern mendefinisikan pemasaran sebagai sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dibutuhkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Jika disimak uraian di atas, nyatalah bahwa pemasaran melingkupi keseluruhan dari aktivitas bisnis suatu koorporat.Aktivitas dari manajemen pemasaran meliputi proses perencanaan produksi, penetapan harga, penentuan pola promosi, dan pendistribusian produk untuk memenuhi kepuasan serta tujuan pelanggan, baik individu atau kelompok. Tujuan akhir dari aktivitas pemasaran adalah untuk mempengaruhi sifat dan jumlah permintaan pelanggan terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika boleh disimplifikasikan, maka manajemen pemasaran adalah manajemen permintaan atas produk-produk perusahaan. Bukankah Semua kegiatan pemasaran adalah ditujukan agar produknya dapat diterima dan kemudian disenangi pasar .Untuk bisa disenangi atau diterima pasar inilah diperlukan upaya-upaya sedemikian rupa sehingga produk yang dijual benar-benar bisa memenuhi kebutuhan dan memuaskan konsumen. Upaya tersebut harus dimulai sebelum suatu produk diproduksi hingga pemberian pelayanan setelah sebuah produk sampai di tangan konsumen.

B.     Minat Beli

Kartini (2003:134) mengemukakan bahwa minat adalah momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap penting. Jadi hubungan antara perhatian dan minat erat karena timbulkan perhatian itu oleh adanya rasa tertarik sehingga berkecimpung dalam bidang itu. Sehubungan dengan itu maka dapat dikatakan bahwa perhatian adalah suatu gejala kejiwaan yang ada hubungan dengan dorongan minat dan kegiatan sendiri.Minat seseorang terhadap sesuatu objek memiliki tingkatan tertentu. Simanjuntak (2001:48) membedakan minat atas 3 tingkatan sebagai berikut :
1.      Minat biasa adalah minat yang hubungannya dengan objek pengetahuan (pengetahuan per kata).
2.      Minat ikut serta adalah minat yang tidak terbatas pada pengetahuan intelektual, tetapi ingin menangkap maksud ikut merasakan sesuatu. Tingkat minat itu terdapat pada bahan pelajaran cultural (sejarah, bahasa dan kebudayaan).
3.      Minat penyerahan diri adalah minat pada tingkatan yang tinggi dimana subjek direkam seluruhnya oleh objek yang dikenal atau dihargai.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas maka dapat dipahami bahwa minat sangat penting artinya bagi seseorang untuk melaksanakan kegiatan termasuk dalam melakukanpembelian.Umar (2002:42) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat antara lain : sosial ekonomi, bakat, sikap, umur, jenis kelamin, pengalaman, kepribadian dan lingkungan. Sedangkan definisi minat beli menurut Kinnear dan Taylor dalam Thamrin (2003:142) adalah merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Rossiter dan Percy (2003:126) mengemukakan bahwa minat beli merupakan instruksi diri konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu produk, melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti mengusulkan (pemrakarsa) merekomendasikan (influencer), memilih dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian.
C.    Promosi
Menurut Philip Kotler Menurut Philip Kotler (2002:431),“Promotion are the various activities that the company undertakes to communicate its product merit and to persuade target consumer to buy them”. Yang dapat diartikan dengan, promosi adalah berbagai macam kegiatan akan dikendalikan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan suatu produk dan membujuk konsumen untuk membelinya.Berdasarkan definisi promosi dari Phillip Kotler tersebut, jelas bahwa dalam kegiatan komunikasi pemasaran dimana sebuah perusahaan dalam mengkomunikasikan pesan mengenai suatu produk dan jasa yang ditawarkan memerlukan kegiatan promosi.Hal tersebut telah menggambarkan bahwa kegiatan utama dalam komunikasi pemasaran adalah promosi. Meskipun tetap perlu memperhatikan faktor-faktor selain kegiatan promosi. Bentuk utama dari komunikasi pemasaran meliputi: iklan, tenaga penjualan, papan nama toko, display di tempat pembelian, kemasan produk, direct-mail, sampel produk gratis, kupon, publisitas, dan alat-alat komunikasi lainnya. Secara keseluruhan, aktivitas-aktivitas yang disebutkan di atas merupakan komponen promosi dalam bauran pemasaran (marketing mix). (2000:4).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan manusia dan menentukan kualitas hidup manusia serta mempelajari segala segi pernyataan antara manusia salah satunya komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan dalam suatu organisasi atau kantor menggunakan komunikasi untuk menyampaikan ide-ide atau nasehatnya kepada semua karyawan sehingga terjadi komunikasi timbal balik antara pimpinan/atasan dan karyawan/pegawai.
Banyak teori komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para ahli, tetapi untuk strategi komunikasi barangkali yang memadai untuk mendukung strategi ialah apa yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam Effendy (2003:26) bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah harus menjawab pertanyaan “Who Says What In Which Channel To Whom Whit What Effect ?”. Hubungannya dengan strategi komunikasi, maka segala sesuatu harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut, yaitu : Who(siapakah komunikatornya ?), Says what (pesan apa yang dinyatakannya?), In which channel (media apa yang digunakannya ?), To whom (siapa komunikannya ?) dan With what effect (efek apa yang diharapkan ?) Tambahan pertanyaan tersebut dalam strategi komunikasi sangat penting karena pendekatan (approach) terhadap efek yang diharapkan dari suatu kegiatan komunikasi bisa bermacam-macam, yakni : Information (informasi),Persuasion (persuasi) dan Instruction (instruksi).

Daftar Pustaka
 Shimp, Terence A. 2003. Periklanan dan Promosi. Jakarta : Erlangga.
Komunikasi Pemasaran. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran/Bab_9.pdf. Diakses 20 Mei 2011.
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga