MAKALAH
MANAJEMEN
PEMASARAN
“
KOMUNIKASI PEMASARAN“
Penyusun :
Pita Aji Intan Lestari
(C.1410216)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
DJUANDA BOGOR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya
ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan bimbingan dan petunjukNya saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan
salam saya sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
mewariskan Al-Qur’an dan sunnah bagi umatnya dalam menjalani hidup dan
kehidupan ini
Saya ucapkan banyak terima kasih
kepada dosen pengampu Bapak Rachmat Gunawan SE.,Msi. yang sudah memberi tugas makalah ini, sehingga
saya bisa belajar dan mengetahui sedikit pengetahuan tentang Komunikasi
Pemasaran.
Tujuan dibuatnya makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran sebagai
salah satu mata kuliah wajib.
Harapan saya dengan adanya makalah ini, siapa saja
yang membacanya dapat mengambil manfaatnya.
Sebagai manusia, saya menyadari
bahwa saya tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, maka dari itu saya
mengharapkan para pembaca memberikan
kritik maupun sarannya yang bersifat memotivasi serta membangun agar saya
dapat lebih menyempurnakan makalah di
masa yang akan datang.
Demikian dari saya semoga makalah ini bermanfaat
bagi semua pembaca, khususnya penulis dan mahasiswa/i Universitas Djuanda.
Bogor, Nopember 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................................................
i
DAFTAR
ISI.....................................................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah................................................................................................
1
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Komunikasi Pemasaran...................................................................................................2
B. Minat Beli.......................................................................................................................
8
C. Promosi...........................................................................................................................
9
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan...................................................................................................................10
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................... 10
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam era globalisasi perkembangan pesat
terjadi pada hampir semua sektor dan berbagai perubahan sering mewarnai bahkan
ada pepatah yang mengatakan sesuatu yang pasti di dunia ini adalah perubahan.
Kemajuan pada berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, telekomunikasi,
teknologi informasi, jaringan transportasi dan sektor-sektor kehidupan lainnya,
mengakibatkan arus informasi semakin mudah dan lancar mengalir kepada setiap
individu dan kelompok yang membutuhkannya. Seorang individu dan kelompok secara
bebas berhak memperoleh informasi bermanfaat untuk menunjang aktivitas
usahanya, serta bersaing secara ketat untuk meningkatkan nilai perusahaan atau
organisasinya.
Secara umum, perusahaan mempunyai
berbagai macam perbedaan dalam beroperasi dipasar domestik (home market) dan pasar luar negeri (foreign market) atau pasar internasional. Sebagian
besar perbedaan tersebut berkaitan dengan faktor ekonomi, budaya, hukum,
teknologi dan persaingan. Apabila perusahaan mampu mengenali dengan baik
karakteristik kunci sebuah pasar domestik (seperti legilasi, media dan pesaing)
dan karakteristik pasar internasional, maka tingkat kompleksitas dan
ketidakpastian dapat dievaluasi. Manajemen perusahaan bisa saja sangat memahami
cara berbisnis di pasar negaranya, namun pada pasar internasional perusahaan
harus bisa beradaptasi dengan baik karena akan mengurangi tingkat pengendalian
dan resiko semakin meningkat.Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan
dari sender ke receiverbaik oleh individu ke individu lainnya atau
organisasi dan dari organisasi ke organisasi lain atau ke individu yang dapat
dilakukan melalui media pada saluran komunikasi dan komunikasi tertulis.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Komunikasi Pemasaran
Banyak teori komunikasi yang sudah
diketengahkan oleh para ahli, tetapi untuk strategi komunikasi barangkali yang
memadai untuk mendukung strategi ialah apa yang dikemukakan oleh Harold
Lasswell dalam Effendy (2003:26) bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan
kegiatan komunikasi ialah harus menjawab pertanyaan “Who Says
What In Which Channel To Whom Whit What Effect ?”. Hubungannya dengan
strategi komunikasi, maka segala sesuatu harus dipertautkan dengan
komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus
Lasswell tersebut, yaitu : Who(siapakah komunikatornya ?), Says what (pesan apa yang
dinyatakannya?), In which channel (media
apa yang digunakannya ?), To whom (siapa komunikannya ?) dan With what effect (efek apa yang diharapkan ?) Tambahan
pertanyaan tersebut dalam strategi komunikasi sangat penting karena pendekatan
(approach) terhadap efek yang diharapkan dari suatu
kegiatan komunikasi bisa bermacam-macam, yakni : Information (informasi),Persuasion (persuasi) dan Instruction (instruksi).
Pemasaran
menurut Swastha DH (2005:36) adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan
bahwa pemuasan kebutuhan dan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Fandy Tjiptono (2001:219) Dalam
pemasaran kita kenal ada tiga unsur dasar yaitu :
1. Orientasi
pada konsumen
A. Menentukan
kebutuhan pokok (basic needs) pembeli yang akan
dilayani dan dipenuhi.
B. Menentukan
kelompok pembeli yang akan dilayani.
C. Menentukan
produk dan program pemasarannya.
D. Mengadakan
penelitian pada konsumen.
E. Menentukan
dan melaksanakan strategi yang baik
2. Menyusun
kegiatan pemasaran secara integral (Integrated Marketing)
Pengintegrasian
kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam
perusahaan turut berkepentingan dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk
memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat terealisir.
1. Kepuasan
konsumen (Consumer Satisfaction)
Faktor
kepuasan konsumen merupakan tujuan perusahaan. Dengan demikian perusahaan harus
mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen.
Kotler
(2002:46) mengatakan pemasaran adalah kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran. Sedangkan menurut
Stanton (2003:68) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Bila dicermati
lebih mendalam, maka pengertian di atas lebih berorientasi pada sifat dan
proses pemasaran yang dihubungkan dengan perilaku manusia di dalam mencapai
kebutuhannya. Sehingga tidak menyebutkan tentang apa yang dipertukarkan. Namun
dapat diketahui bahwa alat pemuas kebutuhan dan keinginan manusia adalah
produk. Tentu saja konsep produk yang dimaksud di sini tidak terbatas pada
barang wujud (fisik) melainkan meliputi barang yang tidak berwujud, seperti
jasa-jasa, ide dan sebagainya yang menjadi kebutuhan dan keinginan setiap
manusia. Dalam hubungannya dengan penyusunan program pemasaran untuk jasa,
beberapa karakteristik jasa yang perlu dipertimbangkan menurut Kotler (2002:
428) adalah :
1. Tidak
berwujud, jasa tidak berwujud dilihat, dirasa, didengar atau dicium sebelum ada
transaksi pembelian. Jadi dalam hal ini pembeli harus percaya dan yakin kepada
penjual jasa.
2. Tidak
dapat dipisahkan, suatu bentuk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya.
Dalam hal ini orang-orang harus berhubungan langsung dengan sumber atau
penyedia jasa tersebut. Namun apakah sumber itu hadir atau tidak, produk fisik
yang berwujud tetap ada.
3. Berubah-ubah,
jasa ini sangat bergantung kepada siapa yang menyajikan kapan dan dimana, oleh
karena itu pembeli atau pemakai jasa sering bertanya-tanya dulu sebelum
menentukan pemilik jasa yang dipilih.
4. Daya
tahan, jasa yang baik tidak terpakai jelas tidak dapat disimpan atau diganti
waktu pemakaiannya, konsumen jasa tidak punya daya tahan.
Berdasar
pada pengertian pemasaran di atas yang dihubungkan dengan konsep produk atau
jasa sebagai tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, maka pada gilirannya
mengarah pada pemahaman tentang proses terjadinya pertukaran. Selanjutnya
Dennis (2001:83) menjelaskan pengertian pemasaran adalah salah satu fungsi yang
paling nyata dan luas yang dilakukan dalam perdagangan/bisnis atau spektrum
kegiatan yang luas yang mencakup pemenuhan kebutuhan konsumen, merancang dan
mengembangkan produk dan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penentuan
harga pokok dan pelayanan termasuk secara bersaing, dan mempromosikan serta
membagikan barang-barang tersebut dengan cara yang ekonomis, tepat waktu dan
menyenangkan.
Menurut
David Pickton dalam Ilham Prisgunanto (2006:8), Komunikasi Pemasaran adalah
semua elemen-elemen promosi dari marketing mix (bauran pemsaran) yang
melibatkan komunikasi antarorganisasi dan target audience pada segala bentuknya
yang ditujukan untuk performance pemasaran.
Selanjutnya, Komunikasi pemasaran
merupakan proses dialog yang berkelanjutan (the countinuing dialogue)
antara pembeli dan penjual dalam sutu tempat pemasaran (market place). Definisi ini mungkin digambarkan sebagai
definisi makro dan proses.
Relevansinya
dengan pengelolaan suatu perusahaan, seperti yang diuraikan Bulaeng (2000: 32)
adalah:
1. Proses
penyajian seperangkat rangsangan yang diintegrasikan pada sasaran pasar dengan
maksud untuk menimbulkan seperangkat respon yang diinginkan.
2. Mengadakan
saluran-saluran untuk menerima (receive),
menafsirkan (interpret), bertindak (action) atas dasar
pesan dari pasar untuk tujuan mengubah pesan perusahaan sekarang dan
mengidentifikasi kesempatan-kesempatan komunikasi baru.
Selanjutnya
definisi yang diuraikan oleh Delozier (1996:169) ialah bahwa komunikasi
pemasaran yang terdapat pada suatu perusahaan adalah:
1. Proses
penyebaran kesatuan rangsangan kepada target pasar dengan mengharapkan respon
dari target tersebut
2. Mempersiapkan
rangsangan balik, menginterpretasikan dan menjalankan keinginan target pasar
pada perubahan pesan perusahaan dan mengidentifikasikan kesempatan akan adanya
komunikasi-komunikasi baru.
Menjelaskan
bahwa perusahaan adalah terdiri dari pengirim dam penerima pesan dari target
pasar. Pihak pengirim dari suatu pasar dalam persaingan bisnisnya harus mencoba
menarik konsumen untuk membeli produknya. Pihak penerima dari perusahaan harus
menyesuaikan diri pada target pasar untuk dapat menyampaikan pesan pada situasi
pasar yang berhubungan dan harus dapat menciptakan komunikasi yang baru.
1. Marketing
Mix
Sistem pemasaran yang baik adalah
sistem komuikasi pemasaran yang didalamnya terdiri dari berbagai unsur terpadu.
Dalam istilah komunikasi dan pemasaran disebut Marketing Mix.
Perkembangan marketing mix menyebabkan bahwa ahli memberikan
pernyataan, sabagaimana pendapat yang diberikan oleh Louis and Kurtz
(1982:250), kebijaksanaan pemasaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4 strategi,
yaitu:
1. Product
strategy: Kebijaksanaan dalam pemasaran meliputi desain kemasan, merek
perusahaan, merek dagang, surat izin, jaminan barang, jaminan perusahaan,
perputaran produk dan pengembangan produk baru.
2. Distribution
strategy: Kebiajaksanaan dalam pemasaran yang meliputi penditribusian
barang, saluran penjualan barang dan orang yang mengalami pendistribusian
barang ke konsumen.
3. Promotional
strategy: Kebijikasanaan dalam pemasaran yang meliputi personal
selling, advertising dan sales
promotion yang
memberikan komunikasi yang efektif antara perusahaan dan target market.
4. Pricing
strategy: Kebijaksanaan dalam pemasaran yang meliputi metode penetapan
harga yang menguntungkan perusahaan dan konsumen dengan pertimbangan peraturan
pemerintah serta pendapat umum.
Uraian
di atas menyimpulkan bahwa Marketing Mix adalah suatu bauran yang terdiri dari
4 variabel yaitu:
1. Produk
2. Place/Tempat
3. Price/Harga
4. Promosi
Keempat
variabel tersebut pada akhirnya dapat dijadikan sebagai suatu strategi
komunikasi pemasaran untuk mencapai penjualan produk yang diinginkan oleh suatu
perusahaan.
1. Strategi
Komunikasi Pemasaran
Terdapat
5 langkah besar dalam menyusun strategi komunikasi pemasaran menurut Delozier
(1996:272), yaitu:
1. Menentukan
kesempatan komunikasi pemasaran. Merupakan langkah awal dalam pengembangan
strategi baru adalah mengenal serta mengevaluasi perubahan-perubahn baru dari
luar dan dalam perusahaan.
2. Menganalisa
sumber-sumber komunikasi pemasaran. Bagian ini bertujuan untuk memanfaatkan
sumber-sumber yang ada dalam perusahaan sehingga efisien
3. Mengatur
komunikasi pemasaran yang objektif. Objektivitas dilihat dari kebijaksanaan
masa depan perusahaan yang terdiri dari kerja sama yang objektif.
4. Mengembangkan
dan mengevaluasi strategi alternatif. Jika objektivitas dikembangkan maka
strategi juga harus dikembangkan lalu mengevaluasi beragam strategi lain yang
mungkin dapat berhasil mencapai objektifitas.
5. Mendata
tugas-tugas komunikasi pemasaran. Setelah rencana strategi dipilih, seorang
manajer harus dapat membuat keputusan yang penting menyangkut masalah
pengemasan, periklanan, harga, tempat penjualan, serta produk.
A. Strategi
Promosi
Batasan
promosi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu menjual. William J.
Stanton (2003:60) mengemukakan batasan promosi sebagai berikut Promosi adalah
bahan pokok yang digunakan untuk menyampaikan atau membujuk pasar menerima
produk dari suatu perusahaan.
Batasan
di atas dijelaskan bahwa promosi adalah unsur yang digunakan sebagai informasi
dalam mempengaruhi/ membujuk konsumen, agar mereka tertarik.
Promosi sesungguhnya adalah merupakan kegiatan yang mempunyai tujuan
meningkatkan kelebihan suatau perusahaan. Fungsi dari strategi komunikasi
promosi adalah menyampaikan informasi yang membujuk dan mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen.
1. Unsur-Unsur
Komunikasi Pemasaran
Promosi merupakan salah satu variable di
dalam marketing
mix. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam promosi dapat dilihat
dari batasan pengertian promosi yang dipaparkan oleh William (Swastha, 2001:
349).Uraian di atas, dapat disimpulkan bahwaprokotional mix adalah suatu program komunikasi dalam
perusahaan yang mengkombinasikan dengan orang yang dapat menjadi konsumen
mereka.
1. Advertising (periklanan)
Advertising merupakan
suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh
perusahaan secara tidak
langsung berhubungan dengan konsumen sebagai
pembeli
1. 2. Personal
Selling
Personal Selling adalah melakukan kegiatan penjualan secara langsung ke
konsumen.
1. Sales
Promotion (promosi penjualan)
Kegiatan
promosi ini biasanya dilakukan bersama dengan kegiatan-kegiatan promosi yang
lain dan biasanya relatif murah.
Promosi
penjualan terdiri dari alat-alat yang mencakup:
1. Promosi
konsumen
2. Promosi
dagang
3. Promosi
tenaga
4. Pentingnya
Pemasaran Bagi Perusahaan
Konsep pemasaran modern meyakini bahwa
dasar pertimbangan dari sudut pemasaran merupakan faktor determinan dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan di sebuah perusahaan. Bisa dikatakan
bahwa pemasaran merupakan jantung kehidupan dari berbagai macam usaha.
Piha-pihak di berbagai perusahaan mulai mengakui bahwa bahwa konsep-konsep
pemasaran modern terbukti telah berhasil meningkatkan jumlah keuntungan
perusahaan. Sebelumnya perusahaan hanya memperkirakan berapa besar kapasitas
produksi, setelah itu langsung merealisasikannya Menurut Ilham Prisgunanto
(2006 :107 ) Untuk bisa bertahan dalam persaingan pasar yang sangat ketat,
konsep demikian harus ditinjau ulang. Untuk dapat survive,
pertama-tama perusahaan harus menentukan apa yang bisa dijual, berapa banyak
yang bisa dijual, rencana dan metode apa yang bisa digunakan untuk memikat hati
konsumen. Semua elemen dalam perusahaan, baik itu presdir, bagian produksi,
bagian keuangan dan bagian yang lain tidak bisa membuat perencanaan tanpa
mengacu data-data yang dimiliki oleh pemasaran. Betapapun baik kualitas produk
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, tidak bisa menjamin kesuksesan
perusahaan tersebut, selain juga tidak bisa menjamin terciptanya kepuasaan pada
konsumen.
Nilai suatu produk baru bisa dibuktikan jika produk itu telah dipasarkan ke
konsumen. Jika daya serap konsumen terhadap produk ini besar, maka bisa
dikatakan bahwa produk tersebut terbukti unggul. Memang tidak bisa dipungkiri
bahwa seluruh departemen dalam suatu perusahaan turut memberi andil besar bagi
pertumbuhan sebuah perusahaan, namun departemen pemasaranlah yang bisa
menghasilkan pendapatan. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa bidang pemasaran
merupakan tulang punggung bagi perusahaan. Pemasaran begitu pentingnya sehingga
tidak lagi dipandang sebagai fungsi tersendiri, melainkan harus dipandang bahwa
pemasaran merupakan keseluruhan bisnis itu sendiri.Swastha dan Irawan (2005:44)
dalam buku mereka Manajemen Pemasaran Modern mendefinisikan pemasaran sebagai
sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dibutuhkan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Jika
disimak uraian di atas, nyatalah bahwa pemasaran melingkupi keseluruhan dari
aktivitas bisnis suatu koorporat.Aktivitas dari manajemen pemasaran meliputi
proses perencanaan produksi, penetapan harga, penentuan pola promosi, dan
pendistribusian produk untuk memenuhi kepuasan serta tujuan pelanggan, baik
individu atau kelompok. Tujuan akhir dari aktivitas pemasaran adalah untuk
mempengaruhi sifat dan jumlah permintaan pelanggan terhadap produk-produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Jika boleh disimplifikasikan, maka manajemen
pemasaran adalah manajemen permintaan atas produk-produk perusahaan. Bukankah
Semua kegiatan pemasaran adalah ditujukan agar produknya dapat diterima dan
kemudian disenangi pasar .Untuk bisa disenangi atau diterima pasar inilah
diperlukan upaya-upaya sedemikian rupa sehingga produk yang dijual benar-benar
bisa memenuhi kebutuhan dan memuaskan konsumen. Upaya tersebut harus dimulai
sebelum suatu produk diproduksi hingga pemberian pelayanan setelah sebuah
produk sampai di tangan konsumen.
B. Minat Beli
Kartini (2003:134) mengemukakan bahwa
minat adalah momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif kepada suatu
obyek yang dianggap penting. Jadi hubungan antara perhatian dan minat erat
karena timbulkan perhatian itu oleh adanya rasa tertarik sehingga berkecimpung
dalam bidang itu. Sehubungan dengan itu maka dapat dikatakan bahwa perhatian
adalah suatu gejala kejiwaan yang ada hubungan dengan dorongan minat dan
kegiatan sendiri.Minat seseorang terhadap sesuatu objek
memiliki tingkatan tertentu. Simanjuntak (2001:48) membedakan minat atas 3
tingkatan sebagai berikut :
1. Minat
biasa adalah minat yang hubungannya dengan objek pengetahuan (pengetahuan per
kata).
2. Minat
ikut serta adalah minat yang tidak terbatas pada pengetahuan intelektual,
tetapi ingin menangkap maksud ikut merasakan sesuatu. Tingkat minat itu
terdapat pada bahan pelajaran cultural (sejarah, bahasa dan kebudayaan).
3. Minat
penyerahan diri adalah minat pada tingkatan yang tinggi dimana subjek direkam
seluruhnya oleh objek yang dikenal atau dihargai.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di
atas maka dapat dipahami bahwa minat sangat penting artinya bagi seseorang
untuk melaksanakan kegiatan termasuk dalam melakukanpembelian.Umar (2002:42) mengemukakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi minat antara lain : sosial ekonomi, bakat,
sikap, umur, jenis kelamin, pengalaman, kepribadian dan lingkungan. Sedangkan
definisi minat beli menurut Kinnear dan Taylor dalam Thamrin (2003:142) adalah
merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi,
kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar
dilaksanakan. Rossiter dan Percy (2003:126) mengemukakan bahwa minat beli
merupakan instruksi diri konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu produk,
melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti
mengusulkan (pemrakarsa) merekomendasikan (influencer), memilih
dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian.
C. Promosi
Menurut Philip Kotler Menurut Philip
Kotler (2002:431),“Promotion are the various activities that the
company undertakes to communicate its product merit and to persuade target
consumer to buy them”. Yang dapat diartikan dengan, promosi adalah
berbagai macam kegiatan akan dikendalikan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan
keunggulan suatu produk dan membujuk konsumen untuk membelinya.Berdasarkan
definisi promosi dari Phillip Kotler tersebut, jelas bahwa dalam kegiatan
komunikasi pemasaran dimana sebuah perusahaan dalam mengkomunikasikan pesan
mengenai suatu produk dan jasa yang ditawarkan memerlukan kegiatan promosi.Hal tersebut
telah menggambarkan bahwa kegiatan utama dalam komunikasi pemasaran adalah
promosi. Meskipun tetap perlu memperhatikan faktor-faktor selain kegiatan
promosi. Bentuk utama dari komunikasi pemasaran meliputi: iklan, tenaga
penjualan, papan nama toko, display di
tempat pembelian, kemasan produk, direct-mail, sampel produk gratis, kupon, publisitas,
dan alat-alat komunikasi lainnya. Secara keseluruhan, aktivitas-aktivitas yang
disebutkan di atas merupakan komponen promosi dalam
bauran pemasaran (marketing mix). (2000:4).
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi
menyentuh segala aspek kehidupan manusia dan menentukan kualitas hidup manusia
serta mempelajari segala segi pernyataan antara manusia salah satunya
komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan dalam suatu organisasi
atau kantor menggunakan komunikasi untuk menyampaikan ide-ide atau nasehatnya
kepada semua karyawan sehingga terjadi komunikasi timbal balik antara pimpinan/atasan
dan karyawan/pegawai.
Banyak teori komunikasi yang sudah
diketengahkan oleh para ahli, tetapi untuk strategi komunikasi barangkali yang
memadai untuk mendukung strategi ialah apa yang dikemukakan oleh Harold
Lasswell dalam Effendy (2003:26) bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan
kegiatan komunikasi ialah harus menjawab pertanyaan “Who Says
What In Which Channel To Whom Whit What Effect ?”. Hubungannya dengan
strategi komunikasi, maka segala sesuatu harus dipertautkan dengan
komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus
Lasswell tersebut, yaitu : Who(siapakah komunikatornya ?), Says what (pesan apa yang
dinyatakannya?), In which channel (media
apa yang digunakannya ?), To whom (siapa komunikannya ?) dan With what effect (efek apa yang diharapkan ?) Tambahan
pertanyaan tersebut dalam strategi komunikasi sangat penting karena pendekatan
(approach) terhadap efek yang diharapkan dari suatu
kegiatan komunikasi bisa bermacam-macam, yakni : Information (informasi),Persuasion (persuasi) dan Instruction (instruksi).
Daftar
Pustaka
Shimp,
Terence A. 2003. Periklanan dan Promosi. Jakarta : Erlangga.
Komunikasi Pemasaran. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran/Bab_9.pdf.
Diakses 20 Mei 2011.
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen
Pemasaran. Jakarta : Erlangga
No comments:
Post a Comment