Wednesday 30 December 2015

Komunikasi Pemasaran

MAKALAH  MANAJEMEN PEMASARAN
“ KOMUNIKASI PEMASARAN“




Penyusun :
Pita Aji Intan Lestari
(C.1410216)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR
2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan bimbingan dan petunjukNya saya dapat menyelesaikan makalah  ini. Sholawat dan salam saya sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah mewariskan Al-Qur’an dan sunnah bagi umatnya dalam menjalani hidup dan kehidupan ini
Saya ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu Bapak Rachmat Gunawan SE.,Msi.  yang sudah memberi tugas makalah ini, sehingga saya bisa belajar dan mengetahui sedikit pengetahuan tentang Komunikasi Pemasaran.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran sebagai salah satu mata kuliah wajib.
Harapan saya dengan adanya makalah ini, siapa saja yang membacanya dapat mengambil manfaatnya.
Sebagai manusia, saya menyadari bahwa saya tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, maka dari itu saya mengharapkan para pembaca memberikan  kritik maupun sarannya yang bersifat memotivasi serta membangun agar saya dapat lebih menyempurnakan   makalah di masa yang akan datang.
Demikian dari saya semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya penulis dan mahasiswa/i Universitas Djuanda.




Bogor, Nopember 2015


Penyusun





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Komunikasi Pemasaran...................................................................................................2
B. Minat Beli....................................................................................................................... 8
C. Promosi........................................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 10



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi perkembangan pesat terjadi pada hampir semua sektor dan berbagai perubahan sering mewarnai bahkan ada pepatah yang mengatakan sesuatu yang pasti di dunia ini adalah perubahan. Kemajuan pada berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, telekomunikasi, teknologi informasi, jaringan transportasi dan sektor-sektor kehidupan lainnya, mengakibatkan arus informasi semakin mudah dan lancar mengalir kepada setiap individu dan kelompok yang membutuhkannya. Seorang individu dan kelompok secara bebas berhak memperoleh informasi bermanfaat untuk menunjang aktivitas usahanya, serta bersaing secara ketat untuk meningkatkan nilai perusahaan atau organisasinya.
Secara umum, perusahaan mempunyai berbagai macam perbedaan dalam  beroperasi dipasar domestik (home market) dan pasar luar negeri (foreign market) atau pasar internasional. Sebagian besar perbedaan tersebut berkaitan dengan faktor ekonomi, budaya, hukum, teknologi dan persaingan. Apabila perusahaan mampu mengenali dengan baik karakteristik kunci sebuah pasar domestik (seperti legilasi, media dan pesaing) dan karakteristik pasar internasional, maka tingkat kompleksitas dan ketidakpastian dapat dievaluasi. Manajemen perusahaan bisa saja sangat memahami cara berbisnis di pasar negaranya, namun pada pasar internasional perusahaan harus bisa beradaptasi dengan baik karena akan mengurangi tingkat pengendalian dan resiko semakin meningkat.Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari sender ke receiverbaik oleh individu ke individu lainnya atau organisasi dan dari organisasi ke organisasi lain atau ke individu yang dapat dilakukan melalui media pada saluran komunikasi dan komunikasi tertulis.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Komunikasi Pemasaran
Banyak teori komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para ahli, tetapi untuk strategi komunikasi barangkali yang memadai untuk mendukung strategi ialah apa yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam Effendy (2003:26) bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah harus menjawab pertanyaan “Who Says What In Which Channel To Whom Whit What Effect ?”. Hubungannya dengan strategi komunikasi, maka segala sesuatu harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut, yaitu : Who(siapakah komunikatornya ?), Says what (pesan apa yang dinyatakannya?), In which channel (media apa yang digunakannya ?), To whom (siapa komunikannya ?) dan With what effect (efek apa yang diharapkan ?) Tambahan pertanyaan tersebut dalam strategi komunikasi sangat penting karena pendekatan (approach) terhadap efek yang diharapkan dari suatu kegiatan komunikasi bisa bermacam-macam, yakni : Information (informasi),Persuasion (persuasi) dan Instruction (instruksi).
Pemasaran menurut Swastha DH (2005:36) adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan dan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Fandy Tjiptono (2001:219) Dalam pemasaran kita kenal ada tiga unsur dasar yaitu :
1.      Orientasi pada konsumen
A.    Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
B.     Menentukan kelompok pembeli yang akan dilayani.
C.     Menentukan produk dan program pemasarannya.
D.    Mengadakan penelitian pada konsumen.
E.     Menentukan dan melaksanakan strategi yang baik
2.      Menyusun kegiatan pemasaran secara integral (Integrated Marketing)
Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkepentingan dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat terealisir.
1.      Kepuasan konsumen (Consumer Satisfaction)
Faktor kepuasan konsumen merupakan tujuan perusahaan. Dengan demikian perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen.
Kotler (2002:46) mengatakan pemasaran adalah kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran. Sedangkan menurut Stanton (2003:68) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Bila dicermati lebih mendalam, maka pengertian di atas lebih berorientasi pada sifat dan proses pemasaran yang dihubungkan dengan perilaku manusia di dalam mencapai kebutuhannya. Sehingga tidak menyebutkan tentang apa yang dipertukarkan. Namun dapat diketahui bahwa alat pemuas kebutuhan dan keinginan manusia adalah produk. Tentu saja konsep produk yang dimaksud di sini tidak terbatas pada barang wujud (fisik) melainkan meliputi barang yang tidak berwujud, seperti jasa-jasa, ide dan sebagainya yang menjadi kebutuhan dan keinginan setiap manusia. Dalam hubungannya dengan penyusunan program pemasaran untuk jasa, beberapa karakteristik jasa yang perlu dipertimbangkan menurut Kotler (2002: 428) adalah :
1.      Tidak berwujud, jasa tidak berwujud dilihat, dirasa, didengar atau dicium sebelum ada transaksi pembelian. Jadi dalam hal ini pembeli harus percaya dan yakin kepada penjual jasa.
2.      Tidak dapat dipisahkan, suatu bentuk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya. Dalam hal ini orang-orang harus berhubungan langsung dengan sumber atau penyedia jasa tersebut. Namun apakah sumber itu hadir atau tidak, produk fisik yang berwujud tetap ada.
3.      Berubah-ubah, jasa ini sangat bergantung kepada siapa yang menyajikan kapan dan dimana, oleh karena itu pembeli atau pemakai jasa sering bertanya-tanya dulu sebelum menentukan pemilik jasa yang dipilih.
4.      Daya tahan, jasa yang baik tidak terpakai jelas tidak dapat disimpan atau diganti waktu pemakaiannya, konsumen jasa tidak punya daya tahan.

Berdasar pada pengertian pemasaran di atas yang dihubungkan dengan konsep produk atau jasa sebagai tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, maka pada gilirannya mengarah pada pemahaman tentang proses terjadinya pertukaran. Selanjutnya Dennis (2001:83) menjelaskan pengertian pemasaran adalah salah satu fungsi yang paling nyata dan luas yang dilakukan dalam perdagangan/bisnis atau spektrum kegiatan yang luas yang mencakup pemenuhan kebutuhan konsumen, merancang dan mengembangkan produk dan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penentuan harga pokok dan pelayanan termasuk secara bersaing, dan mempromosikan serta membagikan barang-barang tersebut dengan cara yang ekonomis, tepat waktu dan menyenangkan.
Menurut David Pickton dalam Ilham Prisgunanto (2006:8), Komunikasi Pemasaran adalah semua elemen-elemen promosi dari marketing mix (bauran pemsaran) yang melibatkan komunikasi antarorganisasi dan target audience pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance pemasaran.
Selanjutnya, Komunikasi pemasaran merupakan proses dialog yang berkelanjutan (the countinuing dialogue) antara pembeli dan penjual dalam sutu tempat pemasaran (market place). Definisi ini mungkin digambarkan sebagai definisi makro dan proses.
Relevansinya dengan pengelolaan suatu perusahaan, seperti yang diuraikan Bulaeng (2000: 32) adalah:
1.      Proses penyajian seperangkat rangsangan yang diintegrasikan pada sasaran pasar dengan maksud untuk menimbulkan seperangkat respon yang diinginkan.
2.       Mengadakan saluran-saluran untuk menerima (receive), menafsirkan (interpret), bertindak (action) atas dasar pesan dari pasar untuk tujuan mengubah pesan perusahaan sekarang dan mengidentifikasi kesempatan-kesem­patan komunikasi baru.
Selanjutnya definisi yang diuraikan oleh Delozier (1996:169) ialah bahwa komunikasi pemasaran yang terdapat pada suatu perusahaan adalah:
1.      Proses penyebaran kesatuan rangsangan kepada target pasar dengan mengharapkan respon dari target tersebut
2.      Mempersiapkan rangsangan balik, menginterpretasikan dan menjalankan keinginan target pasar pada perubahan pesan perusahaan dan mengidentifikasikan kesempatan akan adanya komunikasi-komunikasi baru.
Menjelaskan bahwa perusahaan adalah terdiri dari pengirim dam penerima pesan dari target pasar. Pihak pengirim dari suatu pasar dalam persaingan bisnisnya harus mencoba menarik konsumen untuk membeli produknya. Pihak penerima dari perusahaan harus menyesuaikan diri pada target pasar untuk dapat menyampaikan pesan pada situasi pasar yang berhubungan dan harus dapat menciptakan komunikasi yang baru.
1.      Marketing Mix
 Sistem pemasaran yang baik adalah sistem komuikasi pemasaran yang didalamnya terdiri dari berbagai unsur terpadu. Dalam istilah komunikasi dan pemasaran disebut Marketing Mix.
  Perkembangan marketing mix menyebabkan bahwa ahli memberikan pernyataan, sabagaimana pendapat yang diberikan oleh Louis and Kurtz (1982:250), kebijaksanaan pemasaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4 strategi, yaitu:
1.      Product strategy: Kebijaksanaan dalam pemasaran meliputi desain kemasan, merek perusahaan, merek dagang, surat izin, jaminan barang, jaminan perusahaan, perputaran produk dan pengembangan produk baru.
2.      Distribution strategy: Kebiajaksanaan dalam pemasaran yang meliputi penditribusian barang, saluran penjualan barang dan orang yang mengalami pendistribusian barang ke konsumen.
3.      Promotional strategy:  Kebijikasanaan dalam pemasaran yang meliputi personal selling, advertising dan sales promotion yang memberikan komunikasi yang efektif antara perusahaan dan target market.
4.      Pricing strategy: Kebijaksanaan dalam pemasaran yang meliputi metode penetapan harga yang menguntungkan perusahaan dan konsumen dengan pertimbangan peraturan pemerintah serta pendapat umum.

Uraian di atas menyimpulkan bahwa Marketing Mix adalah suatu bauran yang terdiri dari 4 variabel yaitu:
1.      Produk
2.      Place/Tempat
3.      Price/Harga
4.      Promosi
Keempat variabel tersebut pada akhirnya dapat dijadikan sebagai suatu strategi komunikasi pemasaran untuk mencapai penjualan produk yang diinginkan oleh suatu perusahaan.
1.      Strategi Komunikasi Pemasaran
Terdapat 5 langkah besar dalam menyusun strategi komunikasi pemasaran menurut Delozier (1996:272), yaitu:
1.      Menentukan kesempatan komunikasi pemasaran. Merupakan langkah awal dalam pengembangan strategi baru adalah mengenal serta mengevaluasi perubahan-perubahn baru dari luar dan dalam perusahaan.
2.      Menganalisa sumber-sumber komunikasi pemasaran. Bagian ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam perusahaan sehingga efisien
3.      Mengatur komunikasi pemasaran yang objektif. Objektivitas dilihat dari kebijaksanaan masa depan perusahaan yang terdiri dari kerja sama yang objektif.
4.      Mengembangkan dan mengevaluasi strategi alternatif. Jika objektivitas dikembangkan maka strategi juga harus dikembangkan lalu mengevaluasi beragam strategi lain yang mungkin dapat berhasil mencapai objektifitas.
5.      Mendata tugas-tugas komunikasi pemasaran. Setelah rencana strategi dipilih, seorang manajer harus dapat membuat keputusan yang penting menyangkut masalah pengemasan, periklanan, harga, tempat penjualan, serta produk.
A.     Strategi Promosi
Batasan promosi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu menjual. William J. Stanton (2003:60) mengemukakan batasan promosi sebagai berikut Promosi adalah bahan pokok yang digunakan untuk menyampaikan atau membujuk pasar menerima produk dari suatu perusahaan.
Batasan di atas dijelaskan bahwa promosi adalah unsur yang digunakan sebagai informasi dalam mempengaruhi/ membujuk konsumen, agar mereka tertarik.    Promosi sesungguhnya adalah merupakan kegiatan yang mempunyai tujuan meningkatkan kelebihan suatau perusahaan. Fungsi dari strategi komunikasi promosi adalah menyampaikan informasi yang membujuk dan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen.
1.         Unsur-Unsur Komunikasi Pemasaran
Promosi merupakan salah satu variable di dalam marketing mix. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam promosi dapat dilihat dari batasan pengertian promosi yang dipaparkan oleh William (Swastha, 2001: 349).Uraian di atas, dapat disimpulkan bahwaprokotional mix adalah suatu program komunikasi dalam perusahaan yang mengkombinasikan dengan orang yang dapat menjadi konsumen mereka.
1.       Advertising (periklanan)
  Advertising merupakan suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh           perusahaan secara tidak langsung berhubungan dengan konsumen sebagai         pembeli
1.      2.      Personal Selling
Personal Selling adalah melakukan kegiatan penjualan secara langsung ke konsumen.
1.      Sales Promotion (promosi penjualan)
 Kegiatan promosi ini biasanya dilakukan bersama dengan kegiatan-kegiatan promosi yang lain dan biasanya relatif murah.
Promosi penjualan terdiri dari alat-alat yang mencakup:
1.      Promosi konsumen
2.      Promosi dagang
3.      Promosi tenaga
4.       Pentingnya Pemasaran Bagi Perusahaan
Konsep pemasaran modern meyakini bahwa dasar pertimbangan dari sudut pemasaran merupakan faktor determinan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan di sebuah perusahaan. Bisa dikatakan bahwa pemasaran merupakan jantung kehidupan dari berbagai macam usaha. Piha-pihak di berbagai perusahaan mulai mengakui bahwa bahwa konsep-konsep pemasaran modern terbukti telah berhasil meningkatkan jumlah keuntungan perusahaan. Sebelumnya perusahaan hanya memperkirakan berapa besar kapasitas produksi, setelah itu langsung merealisasikannya Menurut Ilham Prisgunanto (2006 :107 ) Untuk bisa bertahan dalam persaingan pasar yang sangat ketat, konsep demikian harus ditinjau ulang. Untuk dapat survive, pertama-tama perusahaan harus menentukan apa yang bisa dijual, berapa banyak yang bisa dijual, rencana dan metode apa yang bisa digunakan untuk memikat hati konsumen. Semua elemen dalam perusahaan, baik itu presdir, bagian produksi, bagian keuangan dan bagian yang lain tidak bisa membuat perencanaan tanpa mengacu data-data yang dimiliki oleh pemasaran. Betapapun baik kualitas produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, tidak bisa menjamin kesuksesan perusahaan tersebut, selain juga tidak bisa menjamin terciptanya kepuasaan pada konsumen.
  Nilai suatu produk baru bisa dibuktikan jika produk itu telah dipasarkan ke konsumen. Jika daya serap konsumen terhadap produk ini besar, maka bisa dikatakan bahwa produk tersebut terbukti unggul. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh departemen dalam suatu perusahaan turut memberi andil besar bagi pertumbuhan sebuah perusahaan, namun departemen pemasaranlah yang bisa menghasilkan pendapatan. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa bidang pemasaran merupakan tulang punggung bagi perusahaan. Pemasaran begitu pentingnya sehingga tidak lagi dipandang sebagai fungsi tersendiri, melainkan harus dipandang bahwa pemasaran merupakan keseluruhan bisnis itu sendiri.Swastha dan Irawan (2005:44) dalam buku mereka Manajemen Pemasaran Modern mendefinisikan pemasaran sebagai sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dibutuhkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Jika disimak uraian di atas, nyatalah bahwa pemasaran melingkupi keseluruhan dari aktivitas bisnis suatu koorporat.Aktivitas dari manajemen pemasaran meliputi proses perencanaan produksi, penetapan harga, penentuan pola promosi, dan pendistribusian produk untuk memenuhi kepuasan serta tujuan pelanggan, baik individu atau kelompok. Tujuan akhir dari aktivitas pemasaran adalah untuk mempengaruhi sifat dan jumlah permintaan pelanggan terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika boleh disimplifikasikan, maka manajemen pemasaran adalah manajemen permintaan atas produk-produk perusahaan. Bukankah Semua kegiatan pemasaran adalah ditujukan agar produknya dapat diterima dan kemudian disenangi pasar .Untuk bisa disenangi atau diterima pasar inilah diperlukan upaya-upaya sedemikian rupa sehingga produk yang dijual benar-benar bisa memenuhi kebutuhan dan memuaskan konsumen. Upaya tersebut harus dimulai sebelum suatu produk diproduksi hingga pemberian pelayanan setelah sebuah produk sampai di tangan konsumen.

B.     Minat Beli

Kartini (2003:134) mengemukakan bahwa minat adalah momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap penting. Jadi hubungan antara perhatian dan minat erat karena timbulkan perhatian itu oleh adanya rasa tertarik sehingga berkecimpung dalam bidang itu. Sehubungan dengan itu maka dapat dikatakan bahwa perhatian adalah suatu gejala kejiwaan yang ada hubungan dengan dorongan minat dan kegiatan sendiri.Minat seseorang terhadap sesuatu objek memiliki tingkatan tertentu. Simanjuntak (2001:48) membedakan minat atas 3 tingkatan sebagai berikut :
1.      Minat biasa adalah minat yang hubungannya dengan objek pengetahuan (pengetahuan per kata).
2.      Minat ikut serta adalah minat yang tidak terbatas pada pengetahuan intelektual, tetapi ingin menangkap maksud ikut merasakan sesuatu. Tingkat minat itu terdapat pada bahan pelajaran cultural (sejarah, bahasa dan kebudayaan).
3.      Minat penyerahan diri adalah minat pada tingkatan yang tinggi dimana subjek direkam seluruhnya oleh objek yang dikenal atau dihargai.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas maka dapat dipahami bahwa minat sangat penting artinya bagi seseorang untuk melaksanakan kegiatan termasuk dalam melakukanpembelian.Umar (2002:42) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat antara lain : sosial ekonomi, bakat, sikap, umur, jenis kelamin, pengalaman, kepribadian dan lingkungan. Sedangkan definisi minat beli menurut Kinnear dan Taylor dalam Thamrin (2003:142) adalah merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Rossiter dan Percy (2003:126) mengemukakan bahwa minat beli merupakan instruksi diri konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu produk, melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti mengusulkan (pemrakarsa) merekomendasikan (influencer), memilih dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian.
C.    Promosi
Menurut Philip Kotler Menurut Philip Kotler (2002:431),“Promotion are the various activities that the company undertakes to communicate its product merit and to persuade target consumer to buy them”. Yang dapat diartikan dengan, promosi adalah berbagai macam kegiatan akan dikendalikan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan suatu produk dan membujuk konsumen untuk membelinya.Berdasarkan definisi promosi dari Phillip Kotler tersebut, jelas bahwa dalam kegiatan komunikasi pemasaran dimana sebuah perusahaan dalam mengkomunikasikan pesan mengenai suatu produk dan jasa yang ditawarkan memerlukan kegiatan promosi.Hal tersebut telah menggambarkan bahwa kegiatan utama dalam komunikasi pemasaran adalah promosi. Meskipun tetap perlu memperhatikan faktor-faktor selain kegiatan promosi. Bentuk utama dari komunikasi pemasaran meliputi: iklan, tenaga penjualan, papan nama toko, display di tempat pembelian, kemasan produk, direct-mail, sampel produk gratis, kupon, publisitas, dan alat-alat komunikasi lainnya. Secara keseluruhan, aktivitas-aktivitas yang disebutkan di atas merupakan komponen promosi dalam bauran pemasaran (marketing mix). (2000:4).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan manusia dan menentukan kualitas hidup manusia serta mempelajari segala segi pernyataan antara manusia salah satunya komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan dalam suatu organisasi atau kantor menggunakan komunikasi untuk menyampaikan ide-ide atau nasehatnya kepada semua karyawan sehingga terjadi komunikasi timbal balik antara pimpinan/atasan dan karyawan/pegawai.
Banyak teori komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para ahli, tetapi untuk strategi komunikasi barangkali yang memadai untuk mendukung strategi ialah apa yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam Effendy (2003:26) bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah harus menjawab pertanyaan “Who Says What In Which Channel To Whom Whit What Effect ?”. Hubungannya dengan strategi komunikasi, maka segala sesuatu harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut, yaitu : Who(siapakah komunikatornya ?), Says what (pesan apa yang dinyatakannya?), In which channel (media apa yang digunakannya ?), To whom (siapa komunikannya ?) dan With what effect (efek apa yang diharapkan ?) Tambahan pertanyaan tersebut dalam strategi komunikasi sangat penting karena pendekatan (approach) terhadap efek yang diharapkan dari suatu kegiatan komunikasi bisa bermacam-macam, yakni : Information (informasi),Persuasion (persuasi) dan Instruction (instruksi).

Daftar Pustaka
 Shimp, Terence A. 2003. Periklanan dan Promosi. Jakarta : Erlangga.
Komunikasi Pemasaran. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran/Bab_9.pdf. Diakses 20 Mei 2011.
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga


No comments:

Post a Comment