MAKALAH
MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
“Proses Seleksi dalam Sumber Daya Manusia“
Penyusun :
Pita Aji Intan Lestari
(C.1410216)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
DJUANDA BOGOR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami
ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan bimbingan dan petunjukNya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan
salam kami sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
mewariskan Al-Qur’an dan sunnah bagi umatnya dalam menjalani hidup dan
kehidupan ini
Saya ucapkan banyak terima kasih
kepada dosen pengampu ibu Sri Harini S.E.,M.Si., yang sudah memberi tugas makalah
ini, sehingga kami bisa belajar dan mengetahui sedikit pengetahuan tentang Poses Seleksi dalam Sumber Daya Manusia.
Tujuan dibuatnya makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
sebagai salah satu mata kuliah wajib.
Harapan kami dengan adanya makalah ini, siapa saja
yang membacanya dapat mengambil manfaatnya.
Sebagai manusia,kami menyadari
bahwa kami tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, maka dari itu kami
mengharapkan para pembaca memberikan
kritik maupun sarannya yang bersifat memotivasi serta membangun agar kami
dapat lebih menyempurnakan makalah di
masa yang akan datang.
Demikian dari kami semoga makalah ini bermanfaat
bagi semua pembaca, khususnya penulis dan mahasiswa/i Universitas Djuanda.
Bogor, Nopember 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................................................
i
DAFTAR
ISI.....................................................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................
2
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori..............................................................................................................
3
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian dan Tujuan Seleksi......................................................................................6
3.2 Faktor yang Harus Diperhatikan dalam Seleksi............................................................7
3.3 Langkah-langkah dalam Proses Seleksi.........................................................................9
3.4 Contoh Kasus Proses
Seleksi.........................................................................................13
BAB
IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan...................................................................................................................14
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................... 15
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Manusia memiliki peran
yang sangat penting karena berfungsi sebagai penggerak utama dari seluruh
aktivitas perusahaan. Peranan karyawan sebagai penggerak berupa keterlibatan
mereka dalam sebuah perencanaan, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai
oleh perusahaan. Tersedianya tenaga kerja yang handal dan profesional di
bidangnya merupakan kunci keberhasilan perusahaan. Pihak perusahaan harus
menempatkan orang yang berkompeten pada posisi yang tepat untuk menghindari
permasalahan seperti terjadinya kecelakaan kerja, mogok kerja, dan perbuatan
indisipliner yang sebagian besar disebabkan oleh karyawan perusahaan itu
sendiri. Salah satu cara yang harus dilakukan oleh pihak perusahaan adalah
melaksanakan rekrutmen dan seleksi yang efektif pada setiap penerimaan
karyawan.
Pasar telekomunikasi
mengalami peningkatan persaingan dalam beberapa tahun terakhir. Operator
regional dan global yang mengakuisisi saham operator lokal, khususnya di pasar
seluler menunjukkan bahwa industri telekomunikasi penuh tantangan sekaligus
peluang pertumbuhan persaingan industri telekomunikasi telah meningkat tajam
disebabkan oleh permintaan pasar yang tumbuh dengan pesat di samping kemampuan
operator yang juga berkembang seiring dengan permintaan. Telekomunikasi di
Indonesia menjadi sektor vital bagi perekonomian nasional dan dapat
memfasilitasi pertumbuhan bagi sektor lainnya, seperti perbankan, perdagangan,
pariwisata, pendidikan, dan pemerintah yang sangat bergantung kepada layanan
dan infrastruktur telekomunikasi bagi sektor- sektor tersebut.
PT Telekomunikasi
Indonesia (Telkom) merupakan Perseroan penyedia utama jasa telekomunikasi
lokal, dalam negeri, dan sambungan langsung internasional di Indonesia serta
penyedia jasa utama telepon seluler melalui Telkomsel, anak perusahaan yang
dimiliki secara mayoritas. Telkom bertujuan untuk menjadi pemimpin di bidang
penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi lengkap melalui penyediaan beragam
jasa komunikasi. Proses perekrutan dan seleksi sangat kompleks, memakan waktu
yang cukup lama, biaya yang tidak sedikit, dan memiliki peluang yang besar
untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat. Kesalahan dalam
memilih orang memiliki dampak yang sangat besar bagi perusahaan, bukan saja
karena telah menyita waktu, biaya dan tenaga, tetapi juga berdampak pada
efisiensi, produktivitas, dan dapat merusak moral kerja karyawan yang
bersangkutan dan orang di sekitarnya. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan
permasalahan dalam hal bagaimana sistem seleksi yang dilakukan oleh PT Telkom ?
dan apakah seleksi yang dilaksanakan PT Telkom telah efektif untuk mendapatkan
karyawan terbaik ?
Perekrutan calon
karyawan perlu dilakukan sebaik mungkin karena tidak hanya memenuhi kebutuhan
perusahaan akan tenaga kerja tetapi juga berperan sebagai pendorong dan
pelaksana kegiatan perusahaan yang berpengaruh pada masa depan perusahaan.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis sistem seleksi yang
dilakukan oleh PT Telkom dan untuk mengetahui apakah seleksi yang dilaksanakan
PT Telkom telah efektif untuk mendapatkan karyawan terbaik. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif dengan memperoleh gambaran yang jelas
mengenai keadaan yang sebenarnya serta kondisi perusahaan yang diteliti.
Penelitian deskriptif dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran mengenai
analisis efektivitas pelaksanaan perekrutan dan seleksi calon karyawan di PT
Telkom, yang berhubungan dengan proses perekrutan dan seleksi, metode dan pendekatan
sistem yang digunakan, sumber pengolahan tenaga kerja, dan hambatan yang
terjadi dalam proses pelaksanaan rekrutmen dan seleksi.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Dasar Teori dan Metodologi
A.Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber
daya manusia dalam organiasi dalam organisasi merupakan Human Capital,karena sumber daya manusia memberikan kontribusi yang
cukup besar dalam sebuah organisasi. Seringkali juga disebut sebagai modal
intelektual (intelectual capital),
karena kemampuan memberikan ide-ide yang cemerlang dalam pengembangan sebuah
organisasi. Mmanajemen sumber daya manusia merupakan konsep luas tentang
filosofi, kebijakan, prosedur dan praktek yang digunakan untuk mengelola
individu atau manusia melalui organisai. Penggunaan konsep dan sistem sumber
daya manusia merupakan kontrol secara sistematis dari jaringan fundamental
organisasi yang mempengaruhi dan melibatkan semua individu dari sebuah
organisasi, termasuk proses perencanaan sumber daya manusia, desain pekerjaan,
susunan kepegawaian, pelatihan dan pengembangan, representasi dan perlindungan
tenaga kerja, serta pengembangan organisasi.Untuk mengatur dan mengendalikan
proses tersebut, maka sistem harus direncanakan, dikendalikan, dan
diimplementasikan oleh seorang manajer organisasi.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani
berbagai masalahpada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga
kerja lainnya untuk dapatmenunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi
sdm adalah departemen sumber daya manusia atau
dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuanuntuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untukditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuanuntuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untukditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Andrew E. Sikula
(1981;145) mengemukakan bahwa:
“Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa:
“Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
“Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa:
“Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
B. Seleksi
“Seleksi mengurangi
daftar pelamar dan menghasilkan orang-orang yang paling memenuhi syarat untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Selama proses tersebut, praktisi SDM mencoba
untuk memprediksi pemohon yang paling sukses dan terbaik, yang sesuai dengan
pekerjaan dan budaya perusahaan” (Dubois dalam Suwatno & Priansa 2011:89)
“Seleksi merupakan
proses untuk memutuskan pegawai yang tepat dari sekumpulan calon pegawai yang
didapat melalui proses perekrutan, baik perekrutan internal maupun ekternal.
Proses ini seperti halnya rekrutmen, merupakan kegiatan yang sangat penting
sebab hasil yang didapat dari perekrutan tidak menjamin bahwa seluruh calon
yang direkrut sesuai dengan perusahaan.” (Suwatno & Priansa, 2011:88)
Untuk mengetahui adanya
kesesuaian antara pelamar dengan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan maka
dilakukan seleksi berupa penilaian yang dilakukan oleh pengambil keputusan,
karena hasil yang didapatkan dari proses rekrutmen tidak menjamin bahwa seluruh
calon yang direkrut sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Alat dan proses seleksi
terdiri dari langkah-langkah yang harus dilalui oleh pelamar yang disebut
sebagai prosedur seleksi untuk memperoleh berbagai informasi tentang pelamar
yang kemudian dibandingkan dengan spesifikasi pekerjaan (job spesification).
Terdapat dua pendekatan
untuk menentukan validitas alat seleksi menurut Hariandja (2002:134), yaitu
Empirical Approach dan Rational Approach. Empirical Approach adalah
menghubungkan skor tes dengan kriteria-kriteria yang berkaitan dengan
pekerjaannya. Jika terdapat korelasi yang kuat berarti prosedur atau alat
seleksi itu valid. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
Predictive Validity dan Concurent Validity.
Rational Approach,
dilakukan apabila jumlah sampel tidak memadai dan tidak memungkinkan diuji
korelasinya secara statistik. Untuk itu dilakukan pendekatan rasional dengan
cara menguji Content validity, yaitu menunjukkan kemampuan yang dibutuhkan
untuk melakukan pekerjaan dengan berhasil dan Construct validity, yaitu
mengembangkan hubungan antara unjuk kerja dengan ciri-ciri lain, yang
diasumsikan sangat diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan berhasil.
Menurut Suwatno &
Priansa (2011:89) beberapa pendekatan seleksi yang umum digunakan antara
lain, Succesive Hurdles Selection
Approved dan Compensatory Selection Approach. Dalam Succesive Hurdles Selection
Approved, setiap calon tenaga kerja/peserta seleksi diharuskan mengikuti
prosedur seleksi secara bertahap. Di setiap tahapan seleksi dilakukan
pengujian/evaluasi. Jadi hanya calon yang dinyatakan lulus yang berhak
mengikuti tahapan seleksi selanjutnya.
Pada Compensatory
Selection Approach semua calon tenaga kerja atau peserta seleksi diberikan
kesempatan yang sama untuk mengikuti seluruh tahapan seleksi yang telah
ditentukan. Maka kelemahan dan kekurangan dari seorang calon tenaga kerja pada
suatu bidang tertentu akan dapat dikompensasikan oleh kekuatan dan kelebihannya
pada bidang yang lain. Penilaian diterima atau tidaknya seorang calon
didasarkan atas total skor yang dapat dikumpulkan oleh calon yang bersangkutan.
Kualifikasi dalam
penilaian seleksi menurut Manullang (2001:102) mencakup keahlian, pengalaman,
pendidikan, umur, jenis kelamin, keadaan fisik, kesehatan, bakat, tempramen,
dan watak.
Keahlian merupakan
kriteria penting dalam proses seleksi. Untuk jabatan tertentu keahlian teknis
sangat diperlukan namun untuk jabatan lain keahlian konseptual lebih
diutamakan. Untuk menilai kriteria ini pelamar diminta mempraktekkan pekerjaan
yang dapat menunjukkan keahliannya seperti Technical Skill, Human Skill, dan
Conceptual Skill.
Mempekerjakan pelamar
yang sudah berpengalaman memberikan keuntungan bagi perusahaan seperti
menghemat biaya pelatihan bagi karyawan baru dan memperoleh ide-ide baru dari
karyawan yang memiliki pengalaman kerja. Seseorang yang berpendidikan tinggi
belum tentu berpengalaman, begitu pula sebaliknya. Pelamar yang memiliki
tingkat pendidikan yang tinggi diharapkan dapat mengikuti program pengembangan
yang mungkin akan diadakan perusahaan di waktu mendatang.
Faktor umur perlu
diperhatikan dalam memilih karyawan karena untuk mengerjakan tugas-tugas
tertentu lebih efektif apabila dilakukan oleh karyawan dalam batas usia
tertentu. Untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian, dan tidak membutuhkan
kemampuan fisik pada umumnya dipekerjakan tenaga kerja wanita sedangkan
pekerjaan yang lebih menuntut kekuatan fisik pada umumnya memerlukan tenaga
kerja pria. Keadaan fisik menyangkut berat badan dan tinggi badan untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu.
Kesehatan mempunyai kaitan dengan
produktivitas pekerjaan yang dilakukan, kriteria kesehatan mempengeruhi besar
kecilnya pengeluaran perusahaan untuk membiayai karyawan yang sakit. Bakat
mempunyai peranan penting karena terkait dengan prestasi kerja karyawan. Bakat
merupakan bakat alami seseorang mengenai kemampuan dan keahliannya terhadap
suatu pekerjaan. Merupakan pembawaan seseorang sejak lahir yang tidak dapat
dipengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan yang dapat berpengaruh terhadap
pekerjaan seseorang. Watak atau karakter merupakan pembawaan seseorang yang
dapat diubah melalui pendidikan dan lingkungan seperti kejujuran dan
kedisiplinan.
Menurut Werther &
Davis (2006:241) beberapa hambatan yang dihadapi dalam melakukan seleksi adalah
Organizational Practices, Labor Market
Growth, Equal Employment Laws, Immigration and Naturalization Service Rules,
Ethical Considerations, Credential Distortion, dan Other Legal Constraints.
C. Pengertian
Rekrutmen
Setelah
suatu perusahaan mempunyai gambaran tentang hasil analisas pekerjaan dan
rancangan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan, maka
tugas manajer suatu perusahaan adalah mengisi jabatan dengan mencari manajemen
sumber daya manusia yang cocok dan berkualitas untuk pekerjaan itu.
Rekrutmen merupakan suatu cara mengambil
keputusan perencanaan manajemen sumber daya manusia mengenai jumlah karyawan
yang dibutuhkan, kapan diperlukan, serta kriteria apa saja yang diperlukan
dalam suatu organisasi. Rekrutmen pada dasarnya merupakan usaha mengisi jabatan
atau pekerjaan yang kosong di lingkungan suatu organisasi atau perusahan, untuk
itu ada dua sumber tenaga kerja yakni sumber dari luar (eksternal) organisasi dan sumber dari dalam (internal) organisasi. Penarikan (rekrutmen) karyawan merupakan suatu proses atau tindakan yang
dilakukan oleh organisasi untuk mendapatkan tambahan karyawan melalui berbagai
tahapan yang mencakup identifikasi dan efaluasi sumber-sumber penarikan tenaga
kerja, menentukan kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi, penempatan, dan
orientasi tenaga kerja. Penarikan karyawan bertujuan untuk menyediakan karyawan
yang cukup agar manajemen dapat memilih karyawan yang memenuhi kualifikasi yang
mereka perlukan di perusahaan (Malthis : 2001).
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Rekruitmen
calon karyawan Telkom dilaksanakan dengan sumber rekrut sebagai berikut :
- Website
Telkom Group Career Program
Pelamar dapat melakukan pendaftaran melalui website resmi rekrutmen.telkom.co.id, Rekrut ini dilaksanakan dalam 2 (dua) gelombang setahun, yaitu : - Website
Gelombang I (Periode Pengangkatan bulan April 2016)
Proses seleksi Gelombang I direncanakan untuk dilaksanakan pada bulan Januari 2016. Proses seleksi ini diperuntukkan bagi pelamar yang melakukan registrasi di Web Rekrut Telkom pada periode waktu 1 September 2015 hingga 31 Desember 2015, dan mengirimkan lamarannya pada periode waktu 1 s/d 31 Desember 2015. - Website
Gelombang II (Periode Pengangkatan bulan Oktober 2016)
Proses seleksi gelombang II akan dinformasikan kemudian setelah proses seleksi gelombang I selesai. - Talent
Scout
Telkom bekerja sama dengan perguran tinggi terbaik di Indonesia untuk mencari talent-talent terbaik. Pelaksanaan rekrut talent scout dilaksanakan dalam 2 (dua) gelombang setahun, yaitu : - Talent
Scout Gelombang I (Periode Pengangkatan bulan April 2016)
Proses seleksi gelombang I direncanakan untuk dilaksanakan pada bulan Februari 2016. - Talent
Scout Gelombang II (Periode Pengangkatan bulan Oktober 2016)
Proses pelaksanaan seleksi gelombang II akan dinformasikan kemudian setelah proses seleksi gelombang I selesai.
Persyaratan
- Telah menyelesaikan masa studi,
dengan melampirkan ijazah atau Surat Keterangan Lulus (SKL)
- Usia maksimum S1 = 24 tahun, S2
= 27 tahun
- IPK minimum S1 = 3.00, S2 =
3.50
- Pelamar yang dibutuhkan adalah
lulusan S1/S2 dengan jurusan: Teknik Telekomunikasi, Teknik Elektro,
Teknik Informatika/Sistem Informasi, Teknik Industri, Ilmu
Statistik/Statistika, Akuntansi, Manajemen/Administrasi Bisnis, Hukum,
Psikologi (khusus S2), dan Desain Komunikasi Visual
- Memiliki nilai TOEFL-ITP (Institutional
Testing Program) minimal 450, dan melampirkan sertifikat yang masih
berlaku
- Bersedia menjalani masa ikatan
dinas selama 2 (dua) tahun sejak pengangkatan
- Bersedia ditempatkan di seluruh
wilayah kerja Telkom Group baik di dalam maupun luar negeri
Disclaimer
- TELKOM hanya akan memproses
data pelamar yang mendaftar pada periode waktu yang ditentukan.
- TELKOM hanya akan memproses
data pelamar yang telah menyelesaikan tahapan pengiriman lamaran di menu 'Job Vacancy'.
- TELKOM tidak berkewajiban untuk
memproses data pelamar yang tidak memenuhi kualifikasi/persyaratan yang
telah ditentukan.
- TELKOM
tidak memungut biaya apa pun dalam proses seleksi kepada pelamar atau peserta
seleksi.
- TELKOM sewaktu-waktu dapat
mengubah periode seleksi dan waktu pengangkatan dalam hal terdapat situasi
dan alasan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Keputusan/Hasil dalam proses
seleksi sepenuhnya menjadi kewenangan TELKOM dan tidak dapat diganggu
gugat.
- Biaya akomodasi dan
transportasi selama proses seleksi menjadi tanggungan masing-masing
peserta.
8. PT
Telekomunikasi Indonesia (PT Telkom Tbk), Merupakan BUMN yang bekerja di bidang
telekomunikasi. Saat ini Telkom tengah bermigrasi dari bisnis utama
telekomunikasi ke TIME bisnis. Telkom merupakan pemilik infrastruktur
telekomunikasi terbesar di Indonesia. Telkom memiliki jaringan telepon kabel
dan jaringan internet, sedangkan untuk jaringan selular dimiliki oleh
Telkomsel, yang merupakan anak perusahaan PT Telkom. Rekrutmen PT Telkom
biasanya dilakukan 2 atau 3 kali dalam setahun. Rekrutmen terdiri dari beberapa
3 tahap yang dibagi menjadi urutan sebagai berikut, yaitu :
9. 1.
Seleksi Dokumen
10. seleksi
dokumen merupakan seleksi awal yang dilakukan sebagai prasyarat untuk mengikuti
rekrutmen, secara umum syaratnya adalah surat tanda lulus, fotokopi KTP, foto
berwarna, dan ijazah. Selain itu diperiksa pula kesesuaian jurusan dengan
lowongan yang ditawarkan
11. TAHAP 1 (1
hari)
12. 2. Tahap
test IQ
Tahap berikutnya adalah tahap aptitud test yang terdiri dari test numerik, verbal, dan gambar/visual.
Tahap berikutnya adalah tahap aptitud test yang terdiri dari test numerik, verbal, dan gambar/visual.
13. TAHAP 2 (1
hari)
14. 3. Tahap test
Toefl
Tahap test toefl paper-based untuk tahap berikutnya. Pengerjaan test ini serupa dengan format test toefl paper based pada umumnya. Persiapan untuk test ini adalah latihan-latihan toefl paper based test yang tersedia banyak diinternet. Kunci dari pengerjaan toefl paper based adalah latihan yang banyak, dan managemen waktu. karena soalnya banyak jangan kelamaan menghabiskan waktu pada satu soal saja. Kerjakan dengan cepat dan tepat
Tahap test toefl paper-based untuk tahap berikutnya. Pengerjaan test ini serupa dengan format test toefl paper based pada umumnya. Persiapan untuk test ini adalah latihan-latihan toefl paper based test yang tersedia banyak diinternet. Kunci dari pengerjaan toefl paper based adalah latihan yang banyak, dan managemen waktu. karena soalnya banyak jangan kelamaan menghabiskan waktu pada satu soal saja. Kerjakan dengan cepat dan tepat
15. 4. Tahap
FGD
Tahap forum group discusion dilakukan dengan pembahasan sederhana mengenai kejadian yang sering ada di dunia kerja. Misalnya keterbatasan sumber daya manusia, pertentangan antar anggota tim, dll. Test ini dilakukan dengan 5-7 orang tanpa leader. Untuk melalui test ini sebaiknya kita bisa memberikan masukan untuk penyelesaian masalah ataupun kritik yang membangun terhadap usulan/masukan teman yang lain, sehingga pada akhirnya didapatkan kesimpulan tindakan yang akan diambil dan dapat disetujui oleh semua pihak.
Tahap forum group discusion dilakukan dengan pembahasan sederhana mengenai kejadian yang sering ada di dunia kerja. Misalnya keterbatasan sumber daya manusia, pertentangan antar anggota tim, dll. Test ini dilakukan dengan 5-7 orang tanpa leader. Untuk melalui test ini sebaiknya kita bisa memberikan masukan untuk penyelesaian masalah ataupun kritik yang membangun terhadap usulan/masukan teman yang lain, sehingga pada akhirnya didapatkan kesimpulan tindakan yang akan diambil dan dapat disetujui oleh semua pihak.
16. TAHAP 3 (2
hari)
17. 4. Tahap
Wawancara dan Test Kemampuan Teknis (hari pertama)
Pada tahap wawancara dilakukan wawancara dengan 2 orang, yaitu HR dan Orang dari PT Telkom dengan jabatan tertentu. Wawancara ini berisi mengenai kepribadian diri, minat, knowledge tentang PT Telkom, dan Study Case. Untuk mempersiapkan thap ini sebaiknya membaca mengenai profil PT Telkom, mengetahui/menanyakan gambaran kerja di PT Telkom, dan Mempersiapkan untuk menjelaskan hal-hal yang sudah ditulis di CV dengan sebaik-baiknya.
Pada tahap wawancara dilakukan wawancara dengan 2 orang, yaitu HR dan Orang dari PT Telkom dengan jabatan tertentu. Wawancara ini berisi mengenai kepribadian diri, minat, knowledge tentang PT Telkom, dan Study Case. Untuk mempersiapkan thap ini sebaiknya membaca mengenai profil PT Telkom, mengetahui/menanyakan gambaran kerja di PT Telkom, dan Mempersiapkan untuk menjelaskan hal-hal yang sudah ditulis di CV dengan sebaik-baiknya.
18. 5. Test
Kesehatan (hari kedua)
Tahap terakhir adalah test kesehatan. Test kesehatan ini akan memeriksa semua yang dibutuhkan seperti pada test kesehatan standar, ada test darah, tht, jantung, tinggi dan berat badan, mata, dll. Siapkan diri biar sehat dan fit pas mau hari H.
Tahap terakhir adalah test kesehatan. Test kesehatan ini akan memeriksa semua yang dibutuhkan seperti pada test kesehatan standar, ada test darah, tht, jantung, tinggi dan berat badan, mata, dll. Siapkan diri biar sehat dan fit pas mau hari H.
19. Jarak antar
tahapan adalah antara 2 sampai 3 minggu, jadi temen-temen bisa mempersiapkan
diri sebaik baiknya di sela waktu tersebut.
3.2 Proses
Seleksi di PT Telkom
Sumber : PT Telkom
a. Pendaftaran Untuk kampus rekrutmen seperti ITB,
UI, ITT, UGM memiliki Career Development Center (CDC) yang merupakan suatu
organisasi di bawah universitas yang menampung semua perusahaanperusahaan yang
ingin membuka lowongan pekerjaan khusus untuk alumni mereka, tetapi mereka juga
tidak menutup alumni-alumni di luar universitas tersebut yang ingin
mendaftarkan diri.
b. Seleksi Administrasi Apabila calon karyawan yang
mendaftar melebihi jumlah yang dibutuhkan perusahaan maka perlu dilakukan
seleksi administrasi dengan meningkatkan standar IPK yang terdapat di papan
pengumuman menjadi tidak berlaku. c. Tahapan Seleksi Proses seleksi Tahap I tes
dilakukan dalam waktu satu atau dua hari, tergantung dari banyaknya peserta dan
kapasitas peserta dalam ruangan. Beberapa jenis tes yang diberikan diantaranya
:
1. Psikotes
Perusahaan melakukan psikotes dengan tujuan agar dapat melihat potensi
kecerdasan, stabilitas emosi, penyesuaian sosial, dan sikap kerja yang terdapat
dalam diri calon karyawan, yang berhak dalam melakukan pengetesan adalah
psikolog dari Human Resources Center.
2. TOEFL Perusahaan melakukan tes TOEFL dengan
tujuan melihat kecakapan calon karyawan dalam berbahasa inggris secara tertulis
(listening, writing, dan reading) dengan persyaratan skor ya ng berbeda untuk
setiap jurusan dan rencana penempatan.
3. Diskusi kelompok Perusahaan melakukan diskusi
kelompok dengan tujuan agar perusahaan dapat melihat kemampuan komunikasi,
hubungan interpersonal seseorang, inisiatif, dan cara seseorang dalam menghadapi
stress kerja. Setiap kelompok terdiri dari enam sampai tujuh peserta, dan dalam
pelaksanaannya membutuhkan observer yang berasal dari pihak perusahaan dan dari
pihak di luar perusahaan untuk mengamati jalannya diskusi.
Pada proses seleksi Tahap II dilakukan dengan
beberapa jenis tes yaitu :
1. Wawancara Wawancara digunakan perusahaan sebagai
alat seleksi untuk semua jenis pekerjaan, seperti pekerjaan yang tidak terlatih
(unskilled), manajerial, dan profesional. Wawancara yang dilakukan perusahaan
dilakukan oleh dua orang pewawancara dengan seorang calon karyawan dalam bentuk
tatap muka.
2. Tes kesehatan Perusahaan melakukan tes kesehatan
kepada calon karyawan baru untuk menguji derajat kesehatan dan mengidentifikasi
potensi penyakit dengan melakukan general check up pada peserta seleksi.
Kesehatan dapat mempengaruhi produktivitas seseorang juga berkaitan dengan
biaya yang nantinya akan dikeluarkan oleh perusahaan untuk pemeliharaan
kesehatan.
Dalam proses seleksi perusahaan memastikan karyawan
yang diterima merupakan karyawan yang terbaik dari seluruh pelamar yang ada.
Pelamar yang lulus pada seleksi tahap II harus mengikuti beberapa tahapan
kegiatan seperti :
1. Orientasi
2. Penempatan
3. Masa Percobaan
4. Karyawan
tetap
Untuk mengetahui efektivitas proses rekrutmen dan
seleksi yang dilakukan perusahaan maka penulis melakukan analisis berikut
:
Tabel Analisis Efektivitas Rekrutmen dan Seleksi
Proses
Rekrutmen
|
-
Workforce Planning
-Penentuan
Jabatan Kosong
-
Kriteria Karyawan yang Dibutuhkan
|
Perekrutan
dilakukan 20 % dari karyawan yang keluar, namun karena keterbatasan anggaran
menyebabkan jumlah karyawan yang direkrut lebih sedikit dibandingkan jumlah
perencanaan. Meskipun jumlah karyawan yang dibutuhkan belum dapat terpenuhi,
tetapi sudah dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Dinilai efektif
karena perusahaan masih memberlakukan kebijakan promosi agar karyawan dapat
menempati jabatan kosong sehingga dapat memotivasi karyawan. Diniliai efektif karena disesuaikan
berdasarkan jurusan, IPK, usia, dan tahun kelulusan
|
Metoda
Rekrutmen
|
Internal
:
Tertutup
Terbuka
Eksternal
:
Online rekrutmen karyawan.
|
Dinilai
kurang efketif karena menimbulkan ketidakpuasan
Dinilai
efektif, karena dapat memotivasi karyawan. Perusahaan mendapatkan banyak
calon dengan memberikan kesempatan bagi karyawan yang memilki potensi dan
kemampuan.
Dinilai
efektif karena pelamar dari berbagai kota mendapat kesempatan untuk
mendaftarkan diri. Sedangkan perusahaan juga bisa mendapatkan calon pelamar
dari berbagi kota secara tersentralisasi. Biaya yang harus dikeluarkan
perusahaan juga tidak besar dan bisa mendapatkan banyak pelamar.
|
Sumber
Rekrutmen
|
Eksternal
:
Kampus Rekrutmen
Data Based Rekrutmen
|
Dinilai
Lebih efektif dibandingkan dengan data based rekrutmen dengan presentase
kelulusan 61%, walaupun biaya yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan data
based, akan tetapi perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas.
Dinilai
kurang efektif dibandingkan dengan kampus rekrutmen, walaupun biayanya tidak
sebesar kampus rekrutmen akan tetapi presentase kelulusan hanya sebesar
35%
|
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan data-data
yang diperoleh penulis mengenai pelaksanaan proses perekrutan dan seleksi
karyawan di PT Telkom, dapat disimpulkan bahwa proses tersebut sudah
dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan analisis serta pembahasan, penulis
menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses perekrutan yang dilakukan oleh PT
Telkom adalah diawali dengan melakukan perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)
atau workforce planning, lalu melakukan identifikasi posisi lowong, kemudian
menentukan kriteria karyawan yang dibutuhkan, menentukan jenis dan sumber
rekrutmen, dan didapatkannya calon pelamar.
2. Sistem seleksi yang
dilakukan oleh PT Telkom yaitu dimulai dengan pendaftaran oleh para pelamar,
melakukan seleksi administrasi, melaksanakan seleksi tahap I yang terdiri dari
psikotes, diskusi kelompok, dan tes TOEFL. Setelah tahap I, dilaksanakan
seleksi tahap II yang terdiri dari wawancara umum, wawancara bidang, dan tes
kesehatan, lalu dibuat keputusan penerimaan pelamaran.
3. Hubungan antara
proses perekrutan dengan sistem seleksi adalah sistem seleksi merupakan tahapan
yang terdapat dalam rekrutmen yang harus dilalui oleh para calon karyawan agar
diterima menjadi karyawan.
4. Pelaksanaan seleksi
di PT Telkom telah efektif untuk mendapatkan karyawan yang terbaik.
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat
diberikan beberapa saran mengenai proses rekrutmen dan seleksi di PT Telkom :
1. Agar perusahaan dapat memperbaiki data based
dengan merancang sistem dan menyesuaikan kriteria yang diinginkan perusahaan
sehingga penilaian dapat dilakukan lebih cepat. Dengan memaksimalkan penggunaan
data based proses perekrutan akan lebih efektif karena perusahaan dapat
memperoleh lebih banyak pelamar yang berkualitas.
2. Perusahaan sebaiknya memfokuskan pada rekrutmen
kampus melalui undangan terhadap alumni dari universitas yang diminati saja,
sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar.
3. Perusahaan dapat menggunakan karyawan outsourcing
pada event-event tertentu yang bukan merupakan kegiatan inti perusahaan agar
biaya yang dikeluarkan perusahaan lebih rendah dibandingkan perusahaan
mempekerjakan karyawan tetap, sehingga perusahaan juga tidak perlu mengeluarkan
biaya training untuk mendidik karyawan tersebut.
4. Alat
seleksi yang digunakan oleh perusahaan hampir keseluruhan dinyatakan valid,
tetapi dalam penilaian tolerance for stress dinilai tidak valid. Sebaiknya
perusahaan melakukan penilaian bukan dengan diskusi kelompok, tetapi dengan
stress interview untuk mendapatkan informasi, apakah pelamar mampu mengahadapi
situasi yang penuh tekanan dengan tenang.
DAFTAR
PUSTAKA
[1] Chairumam, Armia. 2002. Pengaruh Budaya Terhadap
Efektivitas Organisasi: Dimensi Budaya Hofstede [2] Dessler, Garry. 2005. Human
Resources Management. USA : Pearson. [3] Manullang M., & Manullang M. 2001.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta. [4] Suwatno &
Priansa. 2011. Manajemen SDM dalam
Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta. [5] Wherther & Davis.
2006. Human Resouces and Personnel Management Fifth Edition. United States:
McGraw-Hill. [6] http://www.telkom.co.id/en [7]
http://www.telkom.co.id/en/investor-relations/laporan-laporan/laporan-tahunan
[8] http://www.telkom.co.id/assets/uploads/2013/05/AR_ENG_13.pdf http://caleudum.com/pengalaman-rekrutmen/rekruitmen-pt-telkom-indonesia/
No comments:
Post a Comment